Batch 34 Part 1 Flashcards
Mid Test (77 cards)
- Seorang perempuan berusia 63 tahun kontrol berobat ke poliklinik IPD. Pasien dengan riwayat diabetes melitus sejak 8 tahun yang lalu dengan terapi diet diabetes melitus 1500 Kkal dan secara teratur minum metformin 2x500mg, kaptopril 2x25 mg, ASA 1x80, klopidogrel 1x75 mg, simvastatin 1x20 mg, dan bisoprolol 1x2,5 mg. Enam bulan yang lalu, pasien dirawat di ICCU karena serangan jantung. Saat ini pasien tinggal seorang diri. Pada pemeriksaan fisik didapatkan : berat badan 70 kg dan tinggi badan 150 cm; tekanan darah 140/90 mmHg; glukosa darah puasa 250 mg/dL dan 2 jam post prandial 291 mg/dL, dengan kadar HbA1c 10,1 %; kreatinin serum 1,3 mg/dL.
Pilihan terapi terbaik sebagai kombinasi untuk pasien ini adalah :
a.Tambah insulin basal
b.Hentikan metformin, tambah saxagliptin
c.Tambah glikuidon
d. Hentikan metformin, ganti pioglitazone
e. Naikkan dosis metformin
b.Hentikan metformin, tambah saxagliptin
- Seorang pasien laki-laki usia 45 tahun terdiagnosis DM sejak 1 tahun yang lalu dengan riwayat minum metformin tidak teratur. Pasien kali ini datang ke poliklinik dengan keluhan badan semakin kurus, dengan penurunan BB lebih dari 10 kg dalam 3 bulan terakhir, pasien sering lapar, dan frekuensi BAK meningkat. Hasil HbA1c 10.2%. Terapi yang paling tepat untuk pasien adalah :
a. Metformin + pioglitazone + SU
b. Metformin + SU + insulin basal
c. Metformin + insulin basal + insulin prandial
d. Metformin + acarbose + SU
e. Metformin + insulin basal + pioglitazone
b. Metformin + SU + insulin basal
- Seorang perempuan 30 tahun mengeluh sering haus dan pusing sehingga banyak minum dalam 1 bulan terakhir. Jumlah air kencing juga menjadi sangat banyak sekitar 10 liter per hari. Hal ini dikeluhkan pasien setelah pasien jatuh dari sepeda motor karena tidak berkonsentrasi saat menyetir motor. Pada pemeriksaan fisik TD 120/80 mmHg, Nadi 100 x/menit, RR 18 x/menit, Sh 36.8C. Pada hasil pemeriksaan laboratorium Hb 15.8 g/dL, leukosit 8.200/mm3, trombosit 320.000/mm3, Ht 43%, Na serum 120 mEq/L, K serum 3.1 mEq/L, GDS 110 mg/dL, Ur 30 mg/dL, Cr 1.4 mg/dL, osmolaritas serum 245 mOsm/kg, osmolaritas urine 220 mOsm/kg.
Pemeriksaan selanjutnya apa yang digunakan untuk menegakkan diagnosis:
a. Kadar metanefrin
b. Kadar hormone tiroid
c. Fluid deprivation test
d. Kadar cortisol urin
e. Kadar aldosterone plasma
c. Fluid deprivation test
- Pasien wanita usia 48 tahun dengan riwayat DM tipe II yang sudah terdiagnosis sejak 10 tahun yang lalu. Selama ini pasien kontrol teratur. Saat dilakukan pemeriksaan rutin, pada hasil funduskopi mata didapatkan gambaran retinopati diabetik non-proliferatif.
Tatalaksana yang paling tepat adalah :
a. Tidak ada terapi khusus d. Vitrektomi
b. Laser fotokoagulasi e. Injeksi inhibitor VEGF
c. Operasi retina
Tidak ada terapi Khusus
- Seorang laki-laki usia 55 tahun, dibawa keluarganya ke IRD karena penurunan kesadaran di mana tidak bisa dibangunkan setelah tidur siang. Pasien ini terdiagnosis DM sejak 2 tahun terakhir dengan terapi Glibenclamide 1x5 mg, diminum pagi hari. Menurut keluarga pasien, pasien tadi siang belum makan lalu ketiduran. Patofisiologi apa yang terjadi pada kondisi pasien ini:
a. Penurunan sekresi glukagon oleh sel alfa pankreas
b. Penurunan sekresi growth hormone oleh hipofisis
c. Peningkatan sekresi ACTH oleh hipofisis
d. Penurunan sekresi katekolamin oleh kelenjar adrenal
e. Peningkatan sekresi prolaktin oleh hipofisis
c. Peningkatan sekresi ACTH oleh hipofisis
- Seorang perempuan 40 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan menstruasi tidak teratur sejak 3 bulan. Tidak ada keluhan nyeri kepala atau gangguan penglihatan atau lapang pandang. Pasien sudah mempunyai anak usia 3 tahun. PF didapatkan TB 155 BB 58 pertumbuhan bulu ketiak dan bulu pubis dbn. Lab estradiol 1,0 pmol/L, LH 0,8 mIU/ml, FSH 0,3 mIU/ml, prolaktin 840 ug/ml, dan dari hasil MRI kepala didapatkan makroadenoma hipofisis berukuran 1.4 cm. Tatalaksana yang tepat:
a. Operasi kraniotomi
b. Operasi trans-sfenoidal
c. Bromokriptin
d. Obat kontrasepsi oral
e. Klomifen sitrat
c. Bromokriptin10 mm: makroadenoma
<10mm: mikroadenoma
Indikasi operasi : fungsional, pendesakan
- Seorang wanita 75 tahun didiagnosa dengan hipertiroid. Dia sudah lama menderita gangguan tiroid dan dia bertanya tanya konsekuensi apa yang mungkin akan terjadi pada sistem kardiovaskulernya.
Manakah dari pernyataan berikut yang benar mengenai perubahan keadaan kardiovaskular pada hipertiroid:
a. Penurunan kontraktilitas miokard dan vasodilatasi perifer
b. Penurunan cardiac output dan peningkatan resistensi perifer
c. Peningkatan cardiac output dan penurunan resistensi perifer
d. Peningkatan kontraktilitas miokard dan vasokonstriksi perifer
e. Peningkatan cardiac output dan penurunan volume darah
b. Penurunan cardiac output dan peningkatan resistensi perifer
- Seorang laki-laki 33 tahun terdiagnosis HIV sejak 2 bulan yang lalu dan belum pernah minum obat ARV karena belum ada gejala saat itu. Saat ini pasien datang mengeluh libido menurun, tidak mampu mempertahankan ereksi, mudah lelah, dan sedikit lemah. Keadaan pasien stabil, tidak ada tanda-tanda infeksi lain. Evaluasi lebih lanjut yang mungkin didapatkan adalah:
a. Testosteron total normal, sex hormon binding globulin normal
b. Testosteron total menurun, sex hormon binding globulin menurun
c. Testosteron total menurun, sex hormon binding globulin meningkat
d. Testosteron total normal, sex hormon binding globulin menurun
e. Testosteron total normal, sex hormon binding globulin meningkat
c. Testosteron total menurun, sex hormon binding globulin meningkat
- Seorang wanita usia 35 tahun, datang ke poliklinik dengan keluhan benjolan di leher yang membesar, tidak nyeri, disertai gejala-gejala seperti BB yang bertambah, wajah terlihat sembab dan suram, kulit kering, suara parau, serta tidak tahan dingin. Hasil lab didapatkan anti HCV +, TSH tinggi, fT4 rendah, dan anti TPO +. Diagnosis yang paling mungkin:
a. Tiroiditis de quervain
b. Tiroiditis karena hepatitis C
c. Grave disease
d. Tiroiditis autoimun
e. Tiroiditis idiopatik
Autoimun
1Seorang laki-laki berusia 55 tahun, datang ke poliklinik dengan keluhan kedua payudaranya membesar sejak 1 bulan terakhir, tidak ada nyeri maupun nipple discharge. Pasien sudah memiliki 2 orang anak, dan menurut pengakuan pasien libidonya menurun. Tidak ada keluhan spesifik yang lain. Pemeriksaan selanjutnya apa yang anda sarankan:
a. Estradiol dan fungsi hati
b. Estradiol dan biopsi payudara
c. Testosteron dan analisis kariotipe
d. Estradiol dan analisis kariotipe
e. Testosteron dan USG testis
estradiol dan fungsi hati
- Seorang pasien laki-laki, usia 55 tahun, datang ke poliklinik dengan keluhan mual dan muntah, sering kembung dan bila makan akan terasa cepat kenyang. Keluhan ini dirasakan sejak 1 bulan terakhir. Selama ini pasien belum pernah periksa dan hanya minum vitamin, tetapi keluhan tidak membaik. Ternyata saat ini didapatkan hasil GDP 290 mg/dl. Obat pilihan yang tepat untuk mengatasi keluhan pasien ini adalah:
a. Antasida d. Sukralfat
b. Omeprazole e. Ondansetron
c. Metoclopramide
c. Metoclopramide
- Seorang wanita usia 31 tahun datang dengan keluhan lemas dan mudah lelah. Pasien juga sering merasakan pusing, nafsu makan berkurang, mual, muntah dan sulit BAB. Pasien mengalami penurunan berat badan sebanyak 5 kg dalam 2 bulan terakhir. Pasien pernah didiagnosis terkena penyakit autoimun, diberikan steroid, tetapi 2 bulan terakhir pasien menghentikan sendiri pengobatannya. Dari pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital TD 100/70 mmHg, ND 92 x/menit, RR 16 x/menit, Suhu 37,6oC. Terdapat hiperpigmentasi di wajah, lengan, siku, lipatan kulit telapak tangan dan lutut. Pemeriksaan fisik lain dalam batas normal. Dari pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 10 gr/dL, Ht 38%, MCV 90 fL, MCH 30 pg/cell, Leukosit 7100 mm3, trombosit 430.000/uL, GDS 110 mg/dL, Na 130 meq/L, K 5.6 meq/L, Cl 100 meq/L, Ca 10.8 meq/L. Anda sebagai dokter penyakit dalam akan mendiagnosis pasien ini dengan..
a. Krisis adrenal
b. Addison disease
c. Sindrom Cushing: pada adrenal. ACTH naik, kortisol naik
d. Adenoma hipofisis
e. C-17 Hydroksilase defisiensi
addison
- Seorang wanita 58 tahun datang dengan keluhan mendadak pingsan 1 hari yang lalu. Hal ini muncul ketika berkebun diawali dengan gejala muntah dan merasa pusing. 3 hari terakhir pasien demam tinggi disertai batuk berdahak, tetapi pasien tidak beristirahat. Setelah itu pasien hanya berbaring serta mengeluh sakit perut dan mual. Tidak ada diare. Riwayat sebelumnya beberapa bulan yang lalu sering kelelahan, sakit perut, dan hilangnya nafsu makan dengan penurunan berat badan 5-10 kg. Riwayat medis sebelumnya adalah hipotiroid dan mendapat pengobatan levothyroxine. Pada pemeriksaan fisik didapatkan, TD 89/62 mm Hg saat berbaring dan sistoliknya turun 20 mmHg saat berdiri, nadi 102 bpm saat berbaring dan 125 bpm saat berdiri, suhu axiller 37.6 ° C, serta didapatkan hiperpigmentasi di ujung jarinya. Lain-lain dalam batas normal. Pemeriksaan laboratorium menunjukkan hasil Na 121 mEq / L, K 5,8 mEq / L, HCO3 16 mEq / L, glukosa 52 mg / dL, dan kreatinin 1,0 mg / dL.
Apa diagnosis yang paling mungkin :
a. Krisis adrenal
b. Addison disease
c. Cushing syndrome
d. Hiperaldosteronisme primer
e. Hiperaldosteronisme sekunder
Krisis adrenal
- Patofisiologi yang terjadi pada sindroma Cushing adalah :
a. Cortisol normal, ACTH rendah
b. Cortisol rendah, ACTH tinggi
c. Cortisol tinggi, ACTH normal
d. Cortisol normal, ACTH tinggi
e. Cortisol tinggi, ACTH rendah
Cortisol tinggi acth rendah
- Seorang perempuan, 29 tahun, sedang hamil 8 minggu dikonsulkan ke poli penyakit dalam dengan keluhan benjolan di leher dan jantung berdebar debar. Pada pemeriksaan fisik dijumpai TD 110/80 mmHg, nadi 128 x/menit, reguler, frekuensi pernapasan 20 x/menit, suhu 37,2 C, exophtalmus pada kedua mata, struma difus disertai bruit, tremor halus pada kedua tangan. Pada pemeriksaan penunjang didapatkan Hb 10,8 gr/dl, lekosit 11.000/uL, trombosit 310.000, TSH < 0,005, fT4 9 ng/dl. Terapi yang sesuai dengan diagnosis di atas adalah:
a. Metimazole 1x30 mg
b. PTU 3x200 mg
c. Ablasi tiroid
d. Tiroidektomi
e. Levotiroksin 1x25 g
PTU 3 x 200
- Seorang wanita 26 tahun datang ke IGD dengan penurunan kesadaran sejak 1 hari sebelumnya. Mual, muntah, sejak 5 hari disertai diare. Batuk sejak 2 minggu disertai dahak kekuningan, demam sejak 10 hari. Pemeriksaan fisik didapatkan GCS 345, tekanan darah 110/70mmHg, nadi 128x/m regular, frekuensi nafas 28x/m, Tax 39.5C. Rhonki basah nyaring pada lapang paru tengah kanan. Pemeriksaan laboratorium menunjukkan Leukosit 15.600/uL, Free T4 29 mg/dl, TSH <0.01 IU/ml, Kalium 4.9 mmol/ L, GDA 400 mg/dl. EKG menunjukkan atrial fibrilasi. Berikut merupakan terapi yang tepat untuk pasien tersebut adalah :
a. PTU + lugol + propanolol + insulin pump
b. PTU + lugol + dexametasone + propanolol + insulin pump
c. PTU + lugol + propanolol + insulin basal bolus
d. PTU + lugol + propanolol + metilprednisolon + insulin basal bolus
e. PTU + lugol + propanolol + DPP-4 inhibitor
PTU, Lugol, Steroid, Propranolol, Insulin Pump
- Seorang laki-laki berusia 25 tahun baru menikah 2 bulan yang lalu, datang berobat ke poliklinik penyakit dalam dengan keluhan hubungan seksual suami istri yang tidak memadai sejak menikah. Pada anamnesis didapatkan data bahwa sejak remaja sampai selesai kuliah pasien belum pernah merasakan ereksi yang memadai. Pada pemeriksaan fisik TB 165 cm, BB 60 kg. Tidak terlihat pertumbuhan rambut kumis, di ketiak, dan di daerah genital. Penampakan wajah seperti anak-anak. Tidak terlihat ada bekas jerawat di wajahnya. Pada pemeriksaan lebih lanjut tidak didapatkan kedua testis pada kedua scrotum, tidak terdapat ginekomastia. Patofisiologi pada kondisi ini adalah:
a. Penurunan sex hormone binding globulin d. Agenesis saluran Muller
b. Penurunan dehidroepiandrosteron e. Peningkatan 17OH hidroksilase
c. Peningkatan testosteron total
Pemeriksaan DHEA
- Pasien lelaki 50 tahun, datang dengan keluhan kaki kanan dan kiri sering kesemutan hilang timbul membaik dengan istirahat, pasien menderita dislipidemia dan merokok selama 30 tahun terakhir. Hasil pemeriksaan Ankle Brachial Index (ABI) skor pada pasien tersebut sebalah kanan 0.8 dan sebelah kiri 0.75. Terapi yang paling tepat :
a. LMWH
b. Filter vena cava inferior
c. Bedah endovaskular
Ciloztazol
Ciloztazol
- Seorang laki-laki berusia 62 tahun, memiliki hobi bermain tenis, tetapi 1 tahun terakhir dia mengeluh sering tidak tepat memukul bola saat bermain tenis. Hal ini mungkin terjadi karena adanya kelainan pada bagian mata yaitu :
a. Lensa
b. Konjungtiva
c. Sklera
d. Vitreous humor
e. Retina
retina
- Seorang perempuan 56 tahun datang ke poliklinik dengan riwayat penyakit jantung koroner dan kolesterol tinggi. Pasien mendapatkan pengobatan atorvastatin 1x10mg. Aspilet 1x80mg, valsartan 1x80mg, dan gemfibrozil 1x300 mg. Pasien 1 minggu ini mengeluh nyeri otot yang semakin memberat disertai penurunan jumlah kencing. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tinggi badan 148cm; berat badan 46 kg; tekanan darah 130/85 mmHg; kadar kolesterol total 160mg/dL; TG 264 mg/dL; LDL 200 mg/dL; HDL 38 mg/dL. Patofisiologi yang terjadi pada kondisi ini adalah :
a. Gangguan filtrasi di glomerulus
b. Nefritis tubulo-interstitial
c. Obstruksi tubulus ginjal
d. Vasokonstriksi pembuluh darah ginjal
e. Penurunan tekanan intraglomerular
Obstruksi tubulus Ginjal
- Seorang laki-laki 47 tahun, dibawah ke unit gawat darurat dalam keadaan kesadaran menurun, istri pasien mengatakan bahwa sejak 5 hari terakhir pasien mengatakan badan terasa lemas dan hari ini tidak sadar. Dari pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran somnolen, pernapasan cepat dan dalam dengan RR 30 x/mnt, turgor kulit berkurang, lidah dan bibir kering. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan gula darah 460 mg/dl, Kalium 3,7 mEg/l, AGD asidosis metabolik, dan keton urine positif. Patofisiologi pada kondisi ini:
a. pH turun, bikarbonat turun, anion gap turun, kalium meningkat
b. pH turun, bikarbonat normal, anion gap normal, kalium normal/turun
c. pH turun, bikarbonat turun, anion gap meningkat, kalium normal/turun
d. pH turun, bikarbonat normal, anion gap meningkat, kalium meningkat
e. pH turun, bikarbonat turun, anion gap turun, kalium normal/turun
c. pH turun, bikarbonat turun, anion gap meningkat, kalium normal/turun
- Seorang perempuan berusia 63 tahun kontrol berobat ke poliklinik IPD. Pasien dengan riwayat diabetes melitus sejak 8 tahun yang lalu dengan terapi diet diabetes melitus 1500 Kkal dan secara teratur minum metformin 2x500mg, glimepirid 1x2 mg, acarbose 3x100 mg, kaptopril 2x25 mg, ASA 1x80, klopidogrel 1x75 mg, simvastatin 1x20 mg, dan bisoprolol 1x2,5 mg. Enam bulan yang lalu, pasien dirawat di ICCU karena serangan jantung. Pada pemeriksaan fisik didapatkan : berat badan 55 kg dan tinggi badan 150 cm; tekanan darah 140/90 mmHg; glukosa darah puasa 250 mg/dL dan 2 jam post prandial 291 mg/dL, dengan kadar HbA1c 8,9 %; kreatinin serum 1,2 mg/dL. Terapi tambahan yang paling tepat:
a. GLP-1 agonis
b. DPP-4 inhibitor
c. SGLT2 inhibitor
d. Insulin basal
e. Insulin basal bolus
Insulin Basal
- Seorang perempuan berusia 28 tahun dengan riwayat asma bronkhiale datang ke IGD dengan keluhan sesak napas, disertai rasa mau pingsan dan kesemutan sejak 1 jam yang lalu. Dalam satu tahun terakhir pasien mengalami gejala serupa ini sekitar 5 kali. Pasien memiliki riwayat asma sejak kecil. Pada pemeriksaan fisik didapatkan pasien nampak sesak dengan frekuensi napas 32x/menit, dangkal. Auskultasi paru tidak terdapat ronkhi maupun mengi. Dari BGA didapatkan pH 7.6 pCO2 16 pO2 96 HCO318 BE -5 SatO2 100%. Terapi yang tepat:
a. O2 nasal, kalsium glukonas iv, benzodiazepine
b. O2 rebreathing mask, kalsium glukonas iv, benzodiazepine
c. O2 nasal, kalsium glukonas iv, CBT
d. O2 rebreathing mask, kalsium glukonas iv, CBT
e. Kalsium glukonas iv, benzodiazepine, CBT
a. O2 nasal, kalsium glukonas iv, benzo
Sindroma hiperventilasi: hipocalcemia, hipokarbidiazepine
- Seorang perempuan berusia 48 tahun, sudah menikah, sejak 6 bulan yang lalu sering mengeluh nyeri dada sebelah kiri tidak menjalar, tidak berkeringat, hanya terasa berdebar-debar, dan sesekali ada keluhan mual dan muntah. Keluhan ini pertama kali timbul menjelang lebaran, saat sebagian besar anggota keluarga pergi keluar kota dan pasien hanya ditemani seorang keponakannya. Pasien merasa kesepian dan takut terjadi sesuatu pada dirinya. Sejak itu keluhan sering berulang terutama timbul bila pasien merasa sepi atau sendirian atau bila melihat musibah di televisi. Keluhan berkurang bila pasien merasa terhibur atau ada teman mengobrol atau datang ke poliklinik. Pasien merasa mudah marah kareha hal sepele atau tanpa sebab, mudah tersinggung, kadang tidak bisa mengendalikan rasa khawatir bahkan merasa takut akan kematian sudah dekat. Kemungkinan diagnosis yang tepat untuk pasien pada kasus di atas adalah :
a. Depresi
b. Dyspepsia fungsional
c. Panic disorder (PD)
d. Gangguan jantung fungsional
e. Gangguan cemas menyeluruh (GAD)
GAD GAngguan Cemas Menyeluruh