Mastitis Flashcards
(24 cards)
Pengertian
Mastitis adlh radang pd ambing. Ambing yg mengalami mastitis biasanya tampak abnormal dgn adanya pembengkakan, hangat, kemerahan & sakit. Susu yg dihasilkn oleh sapi yg mengalami mastitis menyerupai air, pecah bahkan ada yg menggumpal.
Etiologi
Mastitis diperkirakan :
- 70% akibat bakteri
- 2% akibat cendawan & yeast
- sekitar 28% tdk diketahui penyebabnya (diduga karena trauma, cuaca ekstrim dan hal lain).
Mikroorganisme yg dpt mnyebabkn mastitis
- Pseudomonas aeruginosa
- Staphylococcus aureus
- Staphylococcus epidermidis
- Streptococcus agalactiae
- Streptococcus uberis
- Brucella melitensis
- Corynebacterium bovis
- Mycoplasma spp.
- Eschericia coli
- Klebsiella pneumoniae
- K. oxytoca
- Enterobacter aerogenes
- Pasteurella spp.
- Proteus spp.
- Prototheca zopfii (achlorophyllic algae)
- Prototheca wickerhamii (achlorophyllic algae)
Patogenesis I
Patogenesis terjadinya mastitis pd sapi adlh sapi yg mengalami faktor predisposisi seperti :
- trauma
- imunitas rendah
- stres
- nutrisi buruk
- sanitasi lingkungan rendah
- kebersihan kurang dijaga
- kemampuan sapi menutup spincter mammae setelah pemerahan menurun
- tingginya produksi susu
> menyebabkan mikroorganisme masuk ke dlm ambing.
Patogenesis II : Patogen kontagius
Patogen kontagius penyebab mastitis cenderung hidup pd jaringan mammae & kulit puting, & dpt ditransmisikan dari kuartir ambing yg terinfeksi ke kuartir ambing yg tdk terinfeksi selama proses pemerahan/ditransmisikan dari hewan satu ke hewan lainnya.
Patogenesis III : Patogen Lingkungan
Sementara patogen mastitis lingkungan, mikroorganisme dari lingkungan (kandang, peralatan) masuk melalui saluran puting, kemudian masuk lebih dlm yaitu sel-sel yg mensekresikan susu.
> Mikroorganisme melakukan adhesi dan kolonisasi.
Patogenesis III : Toksin
Bakteri penghasil toksin dpt merusak jaringan yg produksi susu, dimulai dgn rusaknya jaringan permukaan puting, & glandula sisterna dalam kuartir, & dpt melanjut dgn terbentuknya jaringan parut. Bakteri kemudian menuju sistem duktus & menetap pd jaringan yang lebih dalam yaitu alveoli.
Patogenesis IV : Abses
Selanjutnya diikuti terbentuknya abses. Respon imun akhirnya mengirimkan sel radang (leukosit/sel somatik) menuju tempat infeksi.
Namun, bakteri dpt menghindar dengan bersembunyi dlm neutrofil. Akhirnya produksi susu turun, malah trdpt jaringan fibrosa pd susu.
Gejala Klinis
Adanya perubahan pada ambing maupun air susu. Misalnya :
- bentuk ambing yg asimetri
- bengkak
- ada luka
- rasa sakit jika dipegang
- mengeras & tidak lagi menghasilkan air susu jika sudah terjadi pembentukan jaringan ikat
Pengobatan
Pengobatan dilakukan dgn antibiotika. Beberapa antibiotika yang biasa digunakan antara lain :
- penisilin
- streptomisin
- ampisilin
- kloksasilin
- neomisin
- oksitetrasiklin
- tetrasiklin
Pencegahan
- perhatikan higiene & manajemen pemerahan
- sanitasi kandang dijaga agar selalu dalam kondisi bersih
Penularan dicegah dgn :
- hewan mastitis dipisahkan dari hewan yg sehat
- minimalisir terjadinya mastitis dgn mencelupkan puting ke cairan antiseptik
Uji California Mastitis Test (CMT)
deteksi mastitis scr kualitatif yg dilakukan di lapangan. CMT mengindikasikan banyaknya sel leukosit/sel darah putih & bakteri yg ada pd susu. Reagen uji CMT akn memecah inti sel somatic yg terdapat pd susu, sehingga mengakibatkan penggumpalan.
Uji Mastitis IPB-1
deteksi mastitis dgn pereaksi IPB-1 yg mana akn bereaksi dgn DNA dari inti sel somatic & membentuk massa kental sprti gelatin.
Hasil interpretasi:
(-) apabila tetap homogeny
(+,++,+++) apabila terbentuk lendir/mengental
Uji Metode Breed
pemeriksaan susu dgn mnghitung sel somatic scr langsung dgn menggunakan mikroskop.
Pewarnaan yang dipakai :
- methylene blue Loffller
Penghitungan dilakukan dgn perbesaran objektif 1000x & menggunakan 10 lapang pandang.
Materi : Identifikasi klinikal mastitis
- Pewarna = tanda pd sapi mastitis
- Gloves = lindung tangan cegah kontaminasi
- Desinfektan/antiseptik = cegah pencemaran bakteri
- Susu = sampel yg akn diuji
- Tabung konikel = utk menampung sampel susu
Metode : Identifikasi klinikal mastitis
Bersihkn putting dgn antiseptic selama 10 detik
→ pemerahan pertama susu dibuang
→ susu diperah dengan sudut 45°
→ sapi yg teridentifikasi mastitis
ditanda pd bagian kaki sesuai posisi ambing yang mastitis
→ sapi diletakkan di kandang isolasi
Materi : Uji Mastitis dgn Rapid Mastitis Test
- Reagen RMT = memecah sel somatik & menyebabkan sel somatic menebal mnjdi gel
- RMT paddle = alat utk melakukan uji
Metode : Uji Mastitis dgn Rapid Mastitis Test
perah susu sbnyk 5 ml dari tiap putting & ditempatkan secara terpisah pd RMT paddle
→ susu yg lebih dari garis ukur dibuang
→ tmbh reagen kemudian dihomogenkan
→ diamati perubahan yang terjadi
Materi : Treatment mastitis klinis
- Antiseptic = kurangkn pencemaran
- Pewarna = tandakn sapi mastitis
- Alkohol 70% = sbgi desinfektan
- Air = cuci tangan & mengaliri ambing
- Label = utk label tabung
- Antibiotik = guna utk terapi mastitis
Metode : Treatment mastitis klinis
Sapi yg mastitis diberi tanda → desinfeksi gloves guna alcohol 70% → susu diperah beberapa kali utk pastikan & deteksi mastitis → tabung diberi label → putting dibersihkan dengan kapas alcohol 70% → susu diperah dengan sudut 45° → susu ditampung didlm tabung → susu diperah sampai habis → putting dibersihkan lagi dgn alcohol 70% → masukkn antibiotic intramammari → kemudian puting & ambing dipijat → semprotkan antiseptic scr menyeluruh → sapi dibawa ke kandang isolasi
Video Praktikum 1 : Cara Diagnosa
Berdasarkan hasil perahan susu :
- dilihat dari ada tidaknya gumpalan
- dilihat dari warna susu tersebut.
> normal = cair atau encer (tidak terdapat gumpalan) & warna putih kekuningan.
> mastitis = Warna semakin keruh & berubah hingga merah.
Berdasarkan bentuk ambing
> normal = simetris dgn permukaan halus
> mastitis = asimetris dgn pembengkakan & trdpt benjolan
Video Praktikum 2 : Rapid Mastits Test (RMT)
Uji deteksi mastitis subklinis dgn mendeteksi jumlah sel somatik yg berpengaruh pd jumlah sel terhitung pd susu.
Rapid mastitis test kit terdiri dari 4 cawan & pegangan sprti botol yg berisikan reagen uji.
> isi ±5 ml susu yg diperah langsung dari masing” kuartir ke dlm semua cawan.
tuang susu hingga capai batas yg ada pd RMT kit.
goyangkan test kit beberapa detik agar susu dpt bercampur dgn reagen uji.
lihat tingkat konsistensi dari masing” cawan & dilakukan scoring.
Video Praktikum 2 : Scoring RMT
Hasil uji RMT di interpretasikan dgn Scoring untuk mengetahui seberapa parah mastitisnya. Pd video ditunjukkan ada 3 scoring yaitu score 1, 2 & 3.
> score 1 = susu masih terlihat normal & ada sedikit gumpalan (cloth).
score 2 = konsistensi susu lebih encer & gumpalan terlihat lebih byk dibanding score 1.
score 3 = susu sngt encer & gumpalan (Cloth) sngt bnyk
Video Praktikum 3 : Cara Pengobatan
Cara pemberian :
> sapi diperah terlebih dahulu & diberikan tanda (dicat ambingnya).
> antiseptic tangan
> bersihkan puting dgn alkohol agara steril.
> ambil sampel susu & letak di tube. (sampel dpt dibekukan/disimpan dlm pendingin)
> keluarkan susu lagi dari ambing.
> bersihkan lagi puting sapi dgn alkohol
> injeksi antibiotik secara intramamary.
> pijat puting & ambing & isolasi sapi