Nefro Flashcards

Nefro (70 cards)

1
Q

jelaskan fungsi utama ginjal

A

Fungsi utama ginjal terdiri atas dua hal yaitu:
Fungsi eksretorik
Ekskresi berbagai solut maupun bahan metabolit yang tidak diperlukan tubuh
Produksi urin
Mengontrol keseimbangan, elektrolit, cairan, dan asam basa
Fungsi hormonal
Sintesis berbagai hormon seperti eritropoietin
Tempat pematangan vitamin D
Degradasi berbagai polipeptida atau hormon seperti insulin

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
2
Q

Jelaskan Kerja Hormon Pada Ginjal

A
  1. Hormon antidiuretik:
    meningkatkan permeabilitis tubulus distal dan tubulus kolektif terhadap air sehingga meningkatkan absorbsi air.
    Meningkatkan permeabilitas bagian dalam tubulus kolektif terhadap urea
    Meningkatkan absorpsi natrium pada lengkung henle
  2. Hormon aldosteron:
    Mengaktifkan pompa Na/K basolateral pada tubulus distalis dan tubulus kolektif, sehingga meningkatkan reabsorpsi air dan natrium serta ekskresi kalium pada urin.
    Meningkatkan jumlah reseptor Na epitelium pada tubulus kolektif
    Meningkatkan reabsorpsi Cl
    Meningkatkan reabsorpsi Na/K pada usus, kelenjar liur dan keringat.
  3. Atrial natriuretic peptide:
    Dilatasi aferen glomerulus, konstriksi eferen glomerulus, dan relaxes sel mesangial sehingga meningkatkan tekanan glomerulus dan GFR.
    Meningkatkan aliran darah pada vasa rekta yang akan mengeluarkan air dan urea dari interstisium medula.
    Menurunkan reabsorpsi natrium pada tubulus distal, tubulus kolektif melalui saluran natrium epitelial yang dependen terhadap fosforilasi cGMP
    Menghambat sekresi renin
    4 Hormon paratiroid:
    Menghambat reabsorpsi fosfat di tubulus distal dan meningkatkan reabsorpsi kalsium
    Menstimulasi konversi 25OH vitamin D menjadi kalsitriol
How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
3
Q

Sebutkan Hormon Yang diproduksi oleh ginjal

A
  1. Renin, berperan dalam pembentukan AT II “ retensi NA dan vasokonstriktor kuiat
  2. Vitamin D : meningkatkan absorbsi Ca dan P di usus
  3. EPO : menstimulasi produksi sel darah merah di sutul
  4. Prostaglandin : efek terhadap tonus vaskular
How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
4
Q

Rumus untuk menghitung fungsi ginjal

A
  1. cockroft-Gault
  2. MDRD
  3. CKD-EPI
How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
5
Q

Faktor-faktor yang dapat meningkatkan serum kreatinin

A
Ketosis
Hiperglikemia
Sefalosporin
Flusitosin
Simetidin
Trimetropim
Latihan berat
How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
6
Q

Faktor-faktor yang dapat menurunkan serum kreatinin

A
Diet restriksi protein
Kelemahan otot
Malnutrisi
Penyakit ginjal
Usia lanjut
Wanita
Penyakit hati lanjut
How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
7
Q

Faktor-faktor yang dapat meningkatkan BUN

A

Dehidrasi
Penurunan perfusi ginjal
Peningkatan diet protein
Kondisi katabolik: demam, trauma, perdarahan gastrointestinal, tetrasiklin, kortikosteroid

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
8
Q

Faktor-faktor yang dapat menurunkan BUN

A
Volume berlebih
Kehamilan
SIADH
Diet restriksi protein
Penyakit hati
How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
9
Q

Indikasi Biopsi Ginjal

A

Sindroma nefrotik
Penyakit ginjal akibat sistemik
Gagal ginjal akut
Untuk Kepentingan Transplantasi ginjal

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
10
Q

Kontraindikasi Biopsi Ginjal

A
Status ginjal:
Kista multipel
Neoplasma ginjal
Pielonefritis: dapat mengakibatkan abses
Kelainan anatomis: ginjal soliter
Status pasien:
Gangguan koagulasi dan trombositopenia
Disfungsi trombosit (kontraindikasi relatif) dapat diatasi dengan dialisis atau desmopresin yang akan merngsang koagulasi trombosis
Hipertensi (relatif)
Uremia
Obesitas
Pasien tidak kooperatif
How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
11
Q

Definisi Hematuria Berdasarkan American Urological Association

A

Hematuria makroskopis adalah urin berwarna merah yang dibuktikan dengan adanya 2500 eritrosit dalam 1 cc urin atau 1 liter urin yang mengandung lebih dari 1 cc darah.
Hematuria mikroskopik adalah urin yang mengandung sel eritrosit ≥3 sel per HPF berdasarkan pemeriksaan mikroskop dan setidaknya hal tersebut dilakukan minimal 2 kali pemeriksaan berbeda hari.

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
12
Q

Kumpulan Gejala Klinis Pada Sindroma Nefrotik

A
Proteinuria >3,5 gram/hari
Hipoalbuminemia
Edema anasarka
Hiperlipidemia
Lipiduria
Hiperkoagulabilitas
How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
13
Q

Jenis Penyakit Sistemik yang dapat menyebabkan sindroma nefrotik

A

Penyakit glomeruler primer: Minimal change disease, membranous nephropathy, focal segmental glomerulonephritis, membranoproliferative GN
Sindroma nefrotik sekunder
Penyakit sistemik: SLE, amiloidosis, DM, henoch schonlein purpura
Obat dan toksin: phenytoin, interferon, serangan serangga
Keganasan: Limfoma, leukemia
Infeksi: malaria, sifilis, skistosomiasis, hepatitis B, AIDS
Preeklampsia dan eklampsia: vaskuler, hipertensi maligna, stenosis arteria renalis, sindroma Alport

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
14
Q

Jenis, Indikasi, Dosis dan Lama Pemberian Terapi pada Sindroma Nefrotik

A

Pengobatan spesifik sindroma nefrotik
Corticosteroid 1 mg/kgBB/hari selama 4-6 minggu
Indikasi: gagal atau relaps terhadap corticosteroid
Cyclophosphamide 2-3 mg/kgBB/hari selama 6-8 minggu
Chlorambusil 0,2-0,3 mg/kgBB/hari
Indikasi: gagal terhadap cyclophosphamid
Cyclosporin A 5-7 mg/kgBB/hari selama 6-8 minggu
Indikasi: lupus nefritis
Azatioprine 2-3 mg/kgBB/hari selama 6-8 minggu

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
15
Q

Kumpulan Gejala sindroma Nefritik

A
Hipertensi
Hematuria
Edema
Oliguria
Proteinuria
How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
16
Q

Definisi CKD menurut KDIGO 2012

A

Penyakit ginjal kronik adalah setiap kerusakan ginjal (kidney damage) atau penurunan laju filtrasi glomerulus <60 ml/menit/1,73m2 untuk jangka waktu ≥3 bulan yang beriimplikasi terhadap kesehatan

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
17
Q

Sebutkan petanda kerusakan ginjal dalam kriteria penyakit ginjal kronis menurut KDIGO 2012

A

Albuminuria (AER ≥30 mg/24 jam; ACR ≥30 mg/g)
Abnormalitas sedimen urin
Kelainan serum elektrolit atau abnormalitas lain akibat kerusakan tubulus
Abnormalitas histologi
Kelainan struktural yang dideteksi dengan pemeriksaan imaging
Riwayat transplantasi ginjal

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
18
Q

Prognosis CKD berdasarkan LFG dan Albuminuria

A

Lihat Gambar

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
19
Q

Faktor resiko potensial berkembangnya PGK

A
1. Faktor Klinis : Penyakit dasar (DMT2, hipertensi, glomerulonefritis kronis, dll)
Infeksi sistemik
BSK, Obs. Saluran Kemih Bagian Bawah
Keganasan
Riwayat keluarga dengan PGK
Sembug dari GGA
Penurunan massa ginjal
Terpapar obat tertentu
BB lahir rendah
2. Faktor Sosiodemografis 
usia lanjut
Status minoritas
paparan kondisi kimiawi dan lingkungan
How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
20
Q

Sebutkan clinical action plan sesuai masing-masing stadium pada penyakit ginjal kronis

A

Std1. diagnosis dan pengobatan komorbid, perlambat progresivitas
std 2. Memperkirakan progresivitas
std 3. Evaluasi dan obati komplikasi
std 4. Persiapan rrt
std 5. dialisis dan rrt bila ada indikasi

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
21
Q

Tatalaksana PGK

A

Pengendalian penyakit dasar
Diet tinggi kalori cukup protein
Pengaturan keseimbangan air dengan balans cairan dan pembatasan asupan garam
Pengaturan keseimbangan kalsium dan fosfat
Pengaturan keseimbangan asam-basa dan elektrolit
Pengelolaan anemia
Pengaturan tekanan darah
Pengobatan infeksi dengan antibiotik yang adekuat
Pengaturan dosis obat
Persiapan dialisis
Terapi pengganti ginjal

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
22
Q

Indikasi dilakukannya dialisis

A
Didapatkan satu atau lebih dari gejala berikut:
Serositis
Asidosis metabolik pH <7,1
Kelainan elektrolit
Pruritus
Overload syndrome
Gangguan kognitif
Uremic syndrome
How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
23
Q

Definisi AKI menurut KDIGO 2012

A

Penurunan fungsi ginjal yang mendadak dalam beberapa jam hingga minggu diikuti oleh kegagalan ginjal untuk mengekskresi sisa metabolisme nitrogen dengan atau tanpa disertai gangguan keseimbangan cairan dan atau elektrolit yang ditandai oleh

Peningkatan serum kreatinin ≥0,3 mg/dL dalam 48 jam atau
Peningkatan serum kreatinin 1,5 kali lebih dari nilai dasar sebelumnya atau diperkirakan terjadi 7 hari sebelumnya atau
Penurunan urin output ≤0,5 ml/kgBB/jam selama minimal 6 jam

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
24
Q

Tahapan AKI menurut KDIGO

A
  1. SK 1.5-1.9 kali nilai normal dalam satu minggu atau lebih dari sama dengan 0.3 kenaikannya dalam 48 jam, OU <0.5ml/kg/jam dalam 6-12 jam
  2. SK 2-2.9 kali nilai normal atau UO <0.5 ml/kg/jam dalam ;ebih dari sama dengan 12 jam
  3. 3 kali lipat nilai normal atau Sk naik lebih dari sama dengan 4 atau inisais RRT atau pada pasien kurang dari 18 tahun GFR < 35 atau UO <0.3ml/kg/jam dalam >= 24 jam atau anuria >= 12 jam
How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
25
Faktor paparan dan kerentanan p[ada kasus AKI
Paparan: Sepsis, syok, operasi, penyakit kritis, trauma, obat nefrotoksik, kontras Kerentanan: dehidrasi, usia lanjut, usia, kelamin (perempuan), penyakit ginjal kronis, penyakit kronis, DMT2, anemia, kanker
26
Penyebab AKI pre renal
Kehilangan cairan intravaskuler: (sepsis, luka bakar, sindroma nefrotik) Penurunan curah jantung: syok kardiogenik, gagal jantung kongestif, penyakit perikardium Vasodilatasi sistemik: sepsis, sirosis, anafilaksis, obat-obatan Vasokonstriksi renal: hiperkalsemia, obat-obatan Peningkatan tekanan intraabdomen: sindroma kompartemen
27
Penyebab AKI post renal
Penyebab ekstrinsik saluran kemih atas: tumor, radiasi obat, glomerulonefritis, tumor intraabdomen Penyebab intrinsik saluran kemih atas: nefrolitiasis, striktur, edema, debris, keganasan Penyebab saluran kemih bawah: BPH, karsinoma infeksi buli, neurogenic bladder, striktur uretra
28
Penyebab AKI Intrinsik
1. Jejas Tubulus 2. jejas Tubulointerstitial 3. Jejas Glomerular 4. Jejas Mikrovaskular Ginjal 5. jejas pada pembuluh darah besar
29
Perbedaan AKI pre renal dan renal
1. Rasio BUN; SK (>20 dan <20) 2. feNA (<1 dan >2) 3. Fraksi eksresi urea (,35 dan >35) 4. Osm Urin (>500 dan <400) 5. Sedimen urin (hyalin dan granular) 6. Natruium urin ((<20 dan >40)
30
Prinsip Tatalaksana AKI
``` Mengenali faktor risiko Mengatasi penyakit dasar Memelihara fungsi ginjal Pemberian nutrisi, oksigen, dan manajeman suportif Menghindari bahan nefrotoksik Mengatasi gangguan metabolik Terapi pengganti ginjal ```
31
Komplikasi AKI menurut sistem organ
1. Metabolik (asidosis metabolik, hiperkalemia,hipokalsemia, hiperfosfatemia,hiperMg, hiperUruc) 2. Kardiovaskular (efusi perikard, aritmia, edema paru, gagal jantung, infark miokard, ) 3. Gastrointestinal (mual, muntah, malnutrisi, perdarahan) 4. Neurologi (iritabilitas, kejang, asterixis, perubahan status mental) 5. Hematologi (anemia, perdarahan) 6. Infeksi (septikemia, pneumonia, ISK) 7 .Lain-lain (paratiroid), hiccup, penurunan T3,T4)
32
Jelaskan terapi suportif pada AKI
``` 1. Kelebihan cairan: Pembatasan asupan garam (<50 mEq/hari) dan cairan (1 liter per hari) Diuretika Ultrafiltrasi 2. Hiperkalemia: Pembatasan asupan kalium Penghentian obat-obatan yang dapat meningkatkan kalium dan diuretika hemat kalium Pemberian resin pengikat kalium Loop diuretika Glukosa 50% 50 mL + insulin 10-15 unit intravena Natrium bikarbonat Kalsium glukonat Terapi pengganti ginjal 3. Asidosis metabolik Natrium bikarbonat bila serum HCO3 <15 mEq/L Terapi pengganti ginjal 4. Hiperfosfatemia Pemberian obat pengikat fosfat Terapi pengganti ginjal 5.Hipokalsemia Kalsium karbonat 6. Hipermagnesemia Penghentian obat-obatan yang mengandung magnesium 7.Pengaturan dosis obat ```
33
Definisi ISK
Bakteri asimptomatis: Perempuan: Biakan urin 2 kali dalam waktu berbeda ≥105 dengan kuman sama atau biakan urin 1 kali ≥105 disertai tes nitrit positif Laki-laki: Biakan urin 2 kali dalam waktu berbeda ≥104 dengan kuman sama atau biakan urin 1 kali ≥104 disertai tes nitrit positif Bakteriuria simptomatis (uretritis, sistisis, pielonefritis) pada perempuan dan laki-laki: Sindrom piuria-disuria: biakan urin 1 kali ≥103 kuman cfu dengan leukosit >20/mm3 Akut, infeksi tanpa penyulit: biakan urin 1 kali ≥104 kuman cfu dengan leukosit >20/mm3 Kronis, infeksi dengan penyulit: biakan urin 1 kali ≥105 kuman cfu
34
Prinsip pemilihan antibiotik pada ISK
1. Spektrum dan pola kepekaan uropatogen penyebab 2. Efikasi dan indikasi tertentu dalam studi klinis. 3. Tolerabilitas 4. Efek samping 5. Harga 6. Ketersediaan
35
Pilihan antibiotik pada ISK dengan kehamilan
Bakteriuria asimptomatik : terapi jangka pendek 3 hari Bakteriuria asimptomatik terapi jangka pendek 3 hari ISK: antibiotik parenteral kemudian dilanjutkan terapi oral 7-10 hari Nitrofurantoin 2x100 mg Amoksisilin 3x500 mg Parenteral: Seftriakson 1-2x1gram intramuskular atau intravena Ampisilin: 4x2 gram intravena
36
3 Jenis BSK dan angka kejadiannya
Batu struvit (10-15%) Batu kalsium oksalat (70-85%) Batu asam urat (5-8%)
37
Gambaran Klinis BSK
``` Klinis : Nyeri kolik “loin to groin” Hematuria Piuria Disuria Oliguria Distensi abdomen Mual Muntah AKI post renal Hidronefrosis Demam Radiologis : BOF, IVP dan CT scan Lain2 : Urine Mikroskopis, Fungsi GinjalKultur untuk menyingkirkan infkeksi ```
38
Tujuan Terapi BSK
1. Menghilangkan obstruksi 2. Menghilangkan nyeri 3. Mencegah infeksi 4. Mencegah komplikasi
39
34. Sebutkan anti hipertensi yang direkomendasikan untuk kondisi: (a) hipertrofi ventrikel kiri, (b) mikroalbuminuria atau gangguan ginjal, (c) riwayat infark jantung, (d) angina pektoris, (e) penyakit arteri perifer, (f) hipertensi sistolik terisolasi atau usia lanjut, (g) kehamilan
A. Ace inhibitor, beta blocker, anti adreneregik, dan calcium inhibitor B. Ace inhibitor, ARB C. ACE, ARB, antagonis aldosteron, diuretik (furosemid) D. ACE inhibitor, beta blocker, Calcium inhibitor, vasodilator E. Direct vasodilator, calcium inhibitor, ACE inhibitor, ARB F. Diuretik (thiazid) dan ca antagonis G. Sentral simpatoplegik (clonidin, metildopa)
40
35. Sebutkan kelas obat antihipertensi yang harus dihindari pada masing-masing kondisi: (a) artritis pirai, (b) kehamilan, (c) hiperkalemia, (d) stenosis arteri bilateral, (e) asthma bronkial.
``` thiazide B ace inhibitor, ARB C Ace inhibitor, ARB, spironolakton D Ace inhibitor, ARB E Beta blocker ```
41
36. Sebutkan keuntungan dan kerugian hemodialisis
Keuntungan: Klirens zat terlarut lebih optimal Pilihan terbaik untuk kegawatan nefrologi Dapat dikerjakan dalam waktu singkat Selama pelaksanaan didampingi oleh tenaga atau berada di fasilitas kesehatan Kerugian: Risiko gangguan hemodinamik Risiko hipoksemia Terjadi ketidakseimbangan cairan dan molekul antar kompartemen tubuh Memerlukan peralatan lebih rumit Membutuhkan tenaga kesehatan terlatih Memerlukan heparin, akses vaskular Risiko terjadinya hipotensi Pengendalian tekanan darah kurang baik Harus patuh pada diet dan jadwal hemodialisis
42
Sebutkan keuntungan dan kerugian periotonial dialisis
Keuntungan Lebih sederhana dalam pelaksanaan Lebih cocok untuk anak karena tidak memerlukan akses vaskular dan sirkulasi ekstrakorporeal Hemodinamik lebih stabil Tidak menggunakan anti koagulasi Tidak tergantung dengan fasilitas kesehatan Keseimbangan bahan kimia tubuh lebih terpelihara Pengendalian tekanan darah lebih baik Dapat diberikan insulin intraperitoneal Dialisat dapat sebagai sumber nutrisi Dapat dilakukan pasien sendiri Diet lebih bebas Efisien dalam membuang toksin uremik ukuran molekul besar Kekurangan Kemampuan membran peritoneal tidak dapat diprediksi sebelum pelaksanaan Dialisat lebih mudah mencapai titik jenuh sehingga klirens zat terlarut tidak optimal Risiko kebocoran cairan dialisat pada dinding abdomen Risiko penyumbatan dan perubahan letak kateter sehingga tidak berfungsi Adanya cairan dialisat pada rongga peritoneum dapat mengganggu pernapasan Komposisi dialisat yang mengandung glukosa menyebabkan hiperglikemia Risiko reaksi selaput peritoneum dengan cairan dialisat Tidak optimal mengatasi kondisi kegawatan Peritonitis Obesitas Hipertrigliseridemia Malnutrisi Hernia Nyeri punggung
43
Sebutkan obat-obat imunosupresan pada transplantasi ginjal
``` Kalsineurin inhibitor (siklosporin, takrolimus) Mikofenolat mofetil MTor inhibitor (sirolimus, everolimus) Azatioprin Kortikosteroid ```
44
Sebutkan mekanisme penyebab terjadinya asidosis metabolik
Kehilangan bikarbonat melebihi kemampuan kompensasi tubuh Peningkatan produksi asam di dalam tubuh melebihi kompensasi tubuh Kemampuan asidifikasi renal terganggu
45
Sebutkan penyebab asidosis metabolik dengan peningkatan uncountable anion atau anion gap meningkat
``` Acute kidney injury (uremia) Chronic kidney disease (uremia) Diabetic ketoacidosis Asidosis laktat Intoksikasi salisilat Intoksikasi alkohol (metanol, etilen glikol) Pyroglutamic acidosis Fasting ketoacidosis Toluene intoxication ```
46
Sebutkan penyebab asidosis metabolik dengan HCO3 menurun atau anion gap normal
``` Normal anion gap dengan serum kalium normal atau meningkat: Pemberian Hcl Pemberian asam amino Penyakit ginjal kronis Insufisiensi adrenal Hiporeninemik hipoaldosteronism Hiperkalemik distal RTa Pseudoaldosteronism tipe 1 Pseudoaldosteronism tipe 2 Obat-obatan (spironolakton, PGI, triamteren, amilorid) Normal anion gap asidosis dengan kalium rendah Diare Fistula bilier, intestinal, pankreatik RTA proksimal RTA distal Ureterosigmoidostomi Ureterostomi Diabetic ketoacidosis Intoksikasi toulene Laktat asidosis ```
47
Sebutkan mekanisme penyebab terjadinya peningkatan kadar pCO2 pada asidosis aspiratorik
Depresi pusat pernapasan oleh karena penyakit serebrovaskular/obat Ketidakmampuan untuk bernapas secara adekuat oleh karena penyakit neuromuskular atau asma atau COPD Keradangan paru Hipoventilasi alveolar
48
Sebutkan penyebab alkalosis respiratorik
``` Hiperventilasi alveolar Psikosis Demam Tumor Trauma Meningitis Ensefalitis Trauma Gangguan cemas menyeluruh Strok ```
49
Sebutkan penyebab hipokalemia yang didasari oleh transeluler (redistribusi kalium)
``` Obat-obatan (litium, beta 2 agonis, cantin, verapamil, klorokuin) Penggunaan insulin Alkalosis Refeeding sindrome Tirotoksikosis Hipokalemic periodic paralisis familial Hipotermia Peningkatan produksi beta-2 adrenergik (cedera otak, iskemia miokard) ```
50
Sebutkan tatalaksana hiperkalemia termasuk tujuan terapi, dosis, cara pemberian, dan pengulangannya
Kalium 5-5,9: Modifikasi diet (tinggi kalori tinggi protein, pantang sayur buah kaldu) Hindari obat-obatan yang merangsang peningkatan kalium Penggunaan sodium polistyren sulfat (kayexalate = kalitake) Kalium >6 Kalsium glukonat 10% sebanyak 10-30 mL (1-3 gram) atau kalsium klorida 10 mL 10% dalam 5-10 menit intravena untuk menstabilisasi membran miokard (dapat menyebabkan flebitis atau toksisitas digoksin). Tidak dapat diulang Insulin (regular insulin 10 unit intravena diikuti 50 mL d50%. Glukosa tidak diperlukan bila GDA >250) (protap unair insulin 2 unit + 10 gram glukosa (25 mL D40%)) intravena dapat diulang 3 kali selang sejam. Onset 15 menit, durasi ≥2 jam Beta 2 agonis (albuterol) 10-20 mg nebulisasi. Dapat diulang 4 kali dalam 24 jam. Onset 30 menit durasi ≥2 jam Tambahan Natrium bikarbonat (secara evidence tidak terlalu bermanfaat) Diuretika furosemid Laksansia Hemodialisis
51
Sebutkan manifestasi klinis gangguan neuromuskuler pada hipomagnesemia
``` Konvulsi Gangguan mental Kram otot Hiperrefleks Deprersi Kelemahan umum Anoreksia Vomiting ```
52
Gambaran Klinis Hiperkalsemia
``` Nausea Vomiting Gangguan mental Nyeri perut Konstipasi Letargi Depresi Kelemahan otot Poliuria, polidipsia, nokturia Nyeri kepala Delirium Koma ```
53
Penyebab Hip[erkalsemia
``` Non-pTh mediated: Keganasan oleh karena destruksi tulang Keganasan yang menghasilkan PTH related protein Sarkoidosis (peningkatan kalsitriol) Iatrogenik Endokrinopati: hipertiroidisme, insufisiensi adrenal, feokromositoma Familial hipokalsiruik hiperkalsemia PTH mediated: Peningkatan absorpsi kalsium dalam usus Hiperparatiroidisme tersier AIDS Chronic kidney disease Imobilisasi ```
54
Indikasi paratroidektomi pada adenoma maratorid
Hiperparatiroidisme primer | Hiperparatiroidisme sekunder dengan adanya kalsifikasi pada organ vital seperti jantung
55
Pengobatan BSK Jenis Kalsium
Diuretika golongan tiazid Untuk menurunkan kalsium urin & mencegah pembentukan batu 2. Pada kondisi hiperoksaluria dpt diberikan kolestiramin 8-16 g/hari & kalsium laktat 8-14 g/hari utk mengendapkan oksalat di usus 3. Na fosfat 3x500 mg 4. Alupurinol 300 mg/hari 5. Sirup selulose fosfat 150-250 mg/hari
56
Pengobatan BSK jenis Urat
1. Intake cairan cukup 2. Restriksi diet purin 3. Allopurinol 2x100 mg/hari utk ekskresi as urat 4. Suplemen alkali (tab Nabic) utk meningkatkan pH urin ➜ pH urin terjaga antara 6,5-7,5 5. Tujuan pengobatan meningkatkan pH urin & menurunkan ekskresi asam urat urin <1 g/hari
57
Pengobatan BSk jenis Batu Struvit
``` Metenamin mandelat untuk menurunkan pH urin 2. Renacidin (penghancur struvit) 3. Infeksi seringkali sulit diatasi 4. Antibiotika (Nitrofurantoin, nalidixic acid, trimetoprim-sulfametoksasol) ```
58
Pengobatan BSK Jenis batu sistin
1. Asupan cairan cukup ➜ produksi urin >3 liter per hari 2. Pemberian suplemen alkali ➜ meningkatkan pH urin 3. Merkaptopropinilglisin ➜ menghancurkan batu ginjal
59
Pencegahan BSK
Minum air secukupnya dg produksi urin 2-2,5 liter per hari 2. Diet rendah protein, nitrogen & natrium 3. Pembatasan makan kaya oksalat (kacang, kedelai & bayam) & menjaga asupan secukupnya dari kalsium 4. Obat spt tiazid, kalsium sitrat, magnesium sitrat & alopurinol tergantung pada jenis batu 5. Beberapa jus buah juga berguna untuk menurunkan faktor risiko beberapa tipe batu spesifik 6. Menghindari minuman bersoda 7. Menghindari dosis tinggi vit C
60
Indikasi Pemeriksaan HBPM dan ABPM
1. Kecurigaan HT white-coat 1. HT tingkat 1 di klinik 2. TD tinggi di klinik pada pasien tanpa kerusakan target organ asimtomatik & total risiko kardiovaskuler rendah 2. Kecurigaan HT masked 1. TD normal tinggi di klinik 2. TD normal di klinik pada pasien dg kerusakan target organ dan total risiko kardiovaskuler tinggi 3. Identifikasi efek white-coat pada pasien HT 4. Variabilitas TD yg besar pada satu kunjungan atau antar kunjungan di klinik 5. Hipotensi akibat obat, postural, otonom atau postprandial 6. Identifikasi hipertensi resisten sesungguhnya atau semu
61
Kontraindikasi utama transplantasi ginjal
``` kondisi sitemik berat yg tak dapat diatasi dg harapan hidup yg pendek 2. gagal ginjal reversibel 3. keganasan metastatik 4. infeksi yg tdk terkendali 5. penyakit bukan pada organ ginjal yg berat 6. tdk patuh pada pengobatan 7. penyakit psikiatris (kepatuhan obat) 8. penyalahgunaan obat 9. penyakit ginjal rekuren 10.adanya potensi keterbatasan rehabilitasi 11.oksalosis primer ```
62
Tatalaksana Hipokalemia
``` Obati penyakit dasar 2. Terapi hipoMg (bila ada) 3. Kalium PO 40-60 mEq ➜ K↑ 1-1,5 4. Kalium IV (bentuk KCl) • HipoK berat KCl 20 mEq (100cc PZ) • Vena besar: kec max 10 mEq/jam (konsentrasi max 30-40 mEq/L) • Vena perifer: KCl max 60 mEq (100 cc PZ) 5. Pada kasus aritmia berat/kelumpuhan otot nafas ➜ KCL dg kec 40-100 mEq/L 6. Kec KCL 10-20 mEq/jam perlu pemantauan jantung secara kontinyu ```
63
Indikasi Terapi Hipokalemia
``` Indikasi Mutlak 1. Dalam tx digitalis 2. KAD 3. Kelemahan otot napas 4. Hipokalemia berat (K <2 mEq/L) II. Indikasi Kuat 1. Insufisiensi koroner 2. Iskemia otot jantung 3. EH 4. Dalam terapi obat yg menyebabkan shifting K III. Indikasi Sedang K = 3-3,5 mEq/L ```
64
Komplikasi akut asidosis metabolik
``` Fungsi leukosit terganggu 2. Aritmia ventrikel 3. Hipotensi karena dilatasi arteri 4. Resisten thd katekolamin 5. Resisten thd kerja insulin 6. Fungsi limfosit tersupresi 7. Produksi energi sel terganggu 8. Stimulasi apoptosis 9. Perubahan status mental 10.Produksi IL terangsang 11.Ikatan O2-Hb terganggu 12.Vasokonstriksi 13.Penurunan kemampuan pompa jantung 1. ```
65
Komplikasi Kronis asidosis metabolik
``` Gangguan pada tulang 2. Gangguan pertumbuhan pada anak 3. Gangguan toleransi glukosa 4. Mempercepat progresi PGK 5. Kerusakan otot 6. Sintesis albumin menurun 7. Meningkatkan produksi β2- mikroglobulin ```
66
Penyebab alkalosis respiratorik
``` Hipoksia 1. Hiperventilasi pada pneumonia 2. Edema paru 3. Peny paru restriktif Hiperventilasi 1. Gx sistem saraf pusat 2. Nyeri, cemas, hamil 3. Sepsis, gagal hati 4. Obat (salisilat) ```
67
Penyebab Hiperkalemia
I. Penyebab Hiperkalemia 1. Renal disease 2. Terapi diuretik K-sparing 3. Addison disease 4. Kelebihan suplemen K 5. Hemolisis 6. Luka bakar 7. Trauma 8. Infus cepat K 9. Kemoterapi 10. Asidosis metabolik 11. Transfusi
68
Penyebab Hipokalemia
``` I. Renal Loss 1. KAD 2. RTA 3. Diuretik 4. Sindroma batter’s & gittelman’s 5. Hiperaldosteronisme II. GI tract Loss 1. Diare 2. Laksatif 3. Adenoma vilius 4. Muntah, drainase selang NGT III. Kalium Shifting 1. Alkalosis extrasel 2. Terapi insulin 3. β2 agonis 4. Paralisis periodik hipokalemia 5. Hipotermia ```
69
Penyebab Hiponatremia
``` I. Hipovolemik Kehilangan cairan (air & solute) dari pencernaan & ginjal II. Euvolemik 1. Gagal jantung 2. Sindroma nefrotik 3. SH III. Hipervolemik Pasien MRS dg gx Na ```
70
Terapi Hipernatremia
Restriksi cairan (pada hipervolemik) 2. Inhibisi vasopresin (Lithium, Democlocycline) 3. V2 receptor antagonist 4. Meningkatkan salt intake (furosemide, urea)