TO CBT Part 2 Flashcards

Mid Test

1
Q
  1. Seorang lelaki berusia 56 tahun, datang berobat ke poliklinik dengan keluhan lemas, mual dan muntah yang sudah dialami sejak 2 minggu sebelumnya. Buang air kecil berkurang. Riwayat diabetes mellitus 10 tahun, tetapi berobat tidak teratur, pucat. Hasil laboratorium menunjukkan ureum 157 mg/dL; kreatinin 5,2 mg/dL. LFG CKD-EPI 16,8 ml/menit. Hasil urinalisis proteinuria +++
    Berdasarkan data diatas, klasifikasi penyakit ginjal kronik pada pasien tersebut adalah:
    A. Diabetic kidney disease G5 A2
    B. Diabetic kidney disease G4 A2
    C. Diabetic kidney disease G4 A3
    D. Diabetic kidney disease G3b A2
    E. Diabetic kidney disease G3a A3
A

c

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
2
Q
  1. Seorang lelaki berusia 45 tahun dirujuk ke poliklinik IPD dengan keluhan rasa tidak nyaman di dada saat aktivitas sejak 4 bulan yang lalu. Rasa tidak nyaman timbul saat pasien naik tangga 2 lantai dan keluhan ini membaik dengan beristirahat sebentar. Keluhan ini dirasakan pasien tidak memberat atau bertambah sering. Pasien memiliki riwayat tekanan darah tinggi, selama ini kontrol di klinik 24 jam terdekat dan mendapat terapi rutin captopril 2 x 12,5 mg. Pasien tidak memiliki riwayat asma dan alergi obat. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 130/90 mmHg; frekuensi nadi 84x/menit; frekuensi napas 18x/menit; JVP 5-2 cmH2O; batas jantung kiri di garis midklavikula kiri; tidak terdapat hepatomegali dan edema di tungkai.Pasien direncanakan untuk threadmill.
    Tatalaksana yang paling tepat untukpasien:
    A. Memberikan ASA 1x80 mg, captopril 2x12,5 mg, verapamil 1x80 mg, ISDN kalau perlu
    B. Memberikan ASA 1x80 mg, captopril 2x12,5 mg, ranolazine 2x500 mg, ISDN kalau perlu
    C. Memberikan clopidogrel 1x75 mg, captopril 2x12,5 mg, trimetazidine 2x35 mg, ISDN kalau perlu
    D. Memberikan ASA 1x80 mg, captopril 2x12,5 mg, bisoprolol 1x2,5 mg, ISDN kalau perlu
    E. Memberikan ASA 1x80 mg, captopril 2x12,5 mg, isosorbit mononitrat 1x20 mg, diltiazem2x30 mg
A

d

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
3
Q
  1. Seorang perempuan berusia 36 tahun, datang kontrol berobat ke poloklinik penyakit dalamdengan membawa hasil laboratorium terbaru: FT4 0,8 ng/dL (normal 0.7-1.9 ng/dL). TSHs 10 nIU/mL (nomal 0.5-6 nIU/ml). Pasienpertama kali datang berobat 2 bulan yang lalu dengan keluhan berdebar-debar, banyakberkeringat, dan rasa tertekan di leher. Hasil laboratorium pada saat 2 bulan yang lalu: FT47,7 ng/dL, TSHs 0,01 uIU/mL. Saat itu pasien mendapat terapi Tiamizol 1x30 mg danpropranolol 3x10 mg yang masih diminum teratur sampai pasien kontrol berobat.
    Diagnosis yang mungkin pada pasien saat ini adalah:
A. Tiroiditis
B. Tirotoksikosis
C. Graves disease
D. Hipertiroid subklinis
E. Struma nodosa toksik
A

a

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
4
Q
  1. Seorang mahasiswa pecinta alam, berusia 23 tahun mendaki gunung Rinjani. Menjelang mencapai puncak dia mengeluh sesak napas berat, ia lalu tidak meneruskan pendakian dandibawa turun oleh teman-temannya. Satu jam kemudian, ia tetap sesak napas. Pada pemeriksaan fisik pasien tampak overweight, tekanan darah 80/50 mmHg dan S2 split padaauskultrasi jantung. Pemberian terapi oksigen mengurangi gejala pada pasien dan auskultrasi S2 split tidak lagi terdengar.
    Diagnosis yang paling mungkin pada pasien ini adalah:
    A. Emboli paru
    B. Syok karena hipoksia
    C. Hipotensi pulmonal dan hipoksia sistemik
    D. Edema paru akibat vasokonstruksi paru karena hipoksia
    E. Hipertensi pulmonal akibat vasokonstruksi paru karena hipoksia
A

e

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
5
Q
  1. Seorang laki-laki berusia 35 tahun, datang berobat ke poliklinik dengan keluhan mudah lelah sejak 1 bulan yang lalu. Pasien diketahui memiliki riwayat batuk lama dan penurunan berat badan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital normal, konjungtiva pucat, ronkhi pada daerah apex paru. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 9,5 gr/dL, leukosit 7800/uL, trombosit 350.000/uL. MCV 80 fl, MCHC 32 gr/dL. LED 80 mm/jam.
    Protein yang berperan paling penting pada patogenesis anemia pasien ini adalah:
    a. Feritin
    b. Hepcidin
    c. Transferin
    d. Feroprotein
    e. Hemosiderin
A

Hepcidin

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
6
Q
  1. Seorang lelaki berusia 28 tahun, baru diketahui mengidap HIV seminggu yang lalu, pasien tidak mempunyai keluhan saat ini. Tidak ada riwayat imunisasi BCG dan tidak ada kontak terhadap pasien tuberkulosis. Pemeriksaan fisik dalam batas normal. Pada foto thorax didapatkan fibrokalsifikasi pada paru kanan tengah, tes tuberkulin terdapat indurasi dengan diameter 10 mm. Hasil laboratorium menunjukkan CD4 350/uL.
    Pilihan terapi yang paling tepat untuk pasien adalah
    A. Terapi INH selama 3 bulan
    B. Terapi INH selama 9 bulan
    C. Terapi RHZE 6 bulan
    D. Terapi RHZE 9 bulan
    E. Tidak perlu OAT saat ini
A

c

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
7
Q
  1. Seorang perempuan berusia 72 tahun datang berobat ke poliklinik karena celana dalam sering basah tanpa disadari sejak 4 bulan yang lalu. Bila BAK pasien harus mengedan terlebih dahulu dan tidak lampias. Pasien menderita diabetes mellitus namun tidak berobat rutin. Keluhan ini sebelumnya tidak mengganggu pasien, namun karena pasien akan menunaikan ibadah haji hal tersebut mulai meresahkan pasien.
    Perubahan fisiologis terkait usia yang berkontribusi/memperberat terjadinya inkontinensia urin pada pasien ini adalah
    A. Peningkatan tekanan penutupan urethra dan atrofi mukosa vagina
    B. Penurunan tekanan penutupan urethra dan kapasitas kandung kemih
    C. Peningkatan komponen seluler vagina dan hipertrofi mukosa vagina
    D. Penurunan volume residu paska berkemih dan atrofi mukosa vagina
    E. Otot dasar panggul melemah dan penurunan volume residu paska berkemih
A

a

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
8
Q
  1. Seorang perempuan 27 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan sesak napas yang semakin memberat sejak 3 hari yang lalu. Pasien saat ini sedang hamil 28 minggu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan pasien tampak sakit berat, sesak, kesadaran CM, tekanan darah 100/60 mmHg, frekuensi nadi 120 x/mnt, frek napas 24 x/mnt, JVP R + 3 cm H2O. Pemeriksaan jantung pada palpasi terdapat heaving dan thrill, pinggang jantung menghilang batas jantung kiri di garis midclavicula kiri. Batas jantung kanan di sternalis kanan. Auskultasi terdapat S2 mengeras di katup pulmonal. Opening snap dan murmur diastolik di apex yang menjalar ke axilla. Auskultasi paru terdapat RBH dikedua basal paru.
    Diagnosis pasien yang paling tepat adalah:
    A. Gagal jantung akut, stenosis katup aorta
    B. Gagal jantung akut, stenosis katup mitral
    C. Gagal jantung akut, regurgitasi aorta
    D. Gagal jantung akut, Stenosis Pulmonal
    E. Gagal jantung akut, regurgitasi katup pulmonal
A

B

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
9
Q
  1. Seorang perempuan berusia 23 tahun G1P0A0 hamil 22 mingggu datang berobat ke poliklinik penyakit dalam karena sesak nafas dan batuk kering sejak seminggu yang lalu. Pasien memiliki riwayat asma sejak usia 11 tahun, sehingga rutin menggunakan inhaler kortikosteroid dan LABA sejak awal kehamilan. Pasien menghentikan pengobatan inhaler sendiri karena mengkhawatirkan efek samping obat tersebut pada janin. Pada pemeriksaan fisik didapatkan frekuensi nafas 22 x/mnt, ronki tidak ada, terdapat wheezing dikedua paru, pada pemeriksaan spirometri didapatkan FVC prediction 90%, FEV1 prediction 50%, FEV1/FVC 55%, sesudah diterapi dengan inhalasi salbutamol, FEV1 prediction 90% sedangkan FVC prediction tetap 90%.
    Setelah asma akut teratasi, terapi rumatan yang tepat diberikan semasa kehamilan adalah:
    A. Terapi kortikosteroid inhaler
    B. B2 agonis kerja pendek inhaler
    C. Hentikan semua pengobatan asma
    D. Kombinasi B2 agonis kerja panjang dengan steroid inhaler
    E. Kombinasi ipratropium bromide dan B2 agonis kerja panjang inhaler
A

D

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
10
Q
  1. Seorang pasien lelaki berusia 58 tahun yang sedang dirawat pasca operasi fraktur femur kanan, mengeluh sesak napas mendadak. Pasien mempunyai riwayat pengobatan flek paru. Pada pemeriksaan fisik terlihat orthopnoe dan penggunaan otot bantu napas. Pada auskultasi paru terdapat wheezing dan ronkhi basah nyaring pada paru kanan. Didapatkan pula distensi vena jugularis. Pulsasi parasternal P2 mengeras. Hasil foto thorax memperlihatkan gambaran atelektasis paru kanan bawah. Pemeriksaan EKG memperlihatkan pergeseran aksis ke kanan, R>S di lead V1 dan P Pulmonal.
    Pemeriksaan penunjang yang paling tepat untuk menegakkan diagnosis pasti pasien ini adalah
A.	CT scan thorax
B.	Kateterisasi jantung kanan
C.	CT angiografi A pulmonalis
D.	Transesofageal echocardiografi
E.	Analisis gas darah dan tes fungsi paru
A

c

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
11
Q
  1. Seorang mahasiswa 19 tahun, dibawa ke unit gawat darurat oleh teman-temannya dari asrama mereka karena penurunan kesadaran. Mereka berkata bahwa banyak di antara teman-teman di asrama yang sakit saluran nafas atas. Pasien tidak minum alkohol ataupun obat-obatan. Pada pemeriksaan fisik tampak kesadaran menurun, demam dan kaku kuduk. Hasil pemeriksaan cairan serebrospinal didapatkan leukosit 1800 sel/uL, dengan 98% neutrofil, kadar glukosa 35 mg/dl, dan protein 100 mg/dl.
    Manakah di bawah ini regimen antibiotik yang tepat sebagai terapi inisial?
    A. Ampisilin + Vancomisin
    B. Ampisilin + Gentamisin
    C. Cefazolin + Doksisiklin
    D. Cefotaxim + Doksisiklin
    E. Cefotaksim + Vankomisin
A

E

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
12
Q
  1. Seorang wanita16tahun datang mengunjungiAnda 1bulan lalu di tempat praktek dengan keluhan badan jadi kuning, muntah, lemas, dan tidak ada nafsu makan. Duaanggota keluarga yang tinggal serumah juga sakitdengangejala yang sama. Berdasarkan pemeriksaan serologivirus, didapatkan positif anti-virus hepatitisA(HAV) IgM, maka diagnosishepatitis A dapat anda tegakkan. Pasien diobatisecara konservatif, dan 1 minggu setelahkunjunganpertama, iatampaknya telahada pemulihan kondisi pada pasien. Dia kembalike klinikAnda hari ini dan mengeluh gejala yang samadirasakan1 bulanyang lalu yaitubadan jadi kuning, tes laboratoriumdidapatkan transaminasetinggi. Manakah dari pernyataan berikut yang memberikan penjelasan terbaik dari apa yang telah terjadi pada pasien ini?
    A. Koinfeksi dengan hepatitis C
    B. Pengobatan yang tidak tepat dari infeksi awal
    C. Diagnosis awal salah; pasien ini kemungkinan memiliki hepatitis B
    D. Reinfeksi dengan hepatitis A
    E. Relapse hepatitis A
A

e`

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
13
Q
  1. Seorang pria 47 tahun datang ke unit gawat darurat dengan keluhan nyeri dada yang dirasakan setelah menelan sepotong daging-steak di restoran. Dia melaporkan keluhan ini sudah sering dirasakan sejak 3 tahun terakhir ini, tetapi kali ini lebih parah.Pasien tidak merasakan mulas,tidak merasakan panas di belakang dada.Pasien masih mampu menelan cairan tanpa kesulitan dan tidak punya berat badan yang berlebih.
    Manakah dari pernyataan berikut yang menunjukkan diagnosis pasien tersebut ?
    A. Achalasia
    B. Adenocarcinoma esophagus
    C. Esophageal diverticula
    D. Plummer-Vinson syndrome
    E. Schatzki’s ring
A

e

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
14
Q
  1. Seorang laki- laki berusia 30 tahun, datang ke poliklinik spesialis penyakit dalam dengan keluhan sering pilek-pilek, dan gatal-gatal bila makan di tempat kerja, dari pemeriksaan awal, pasien direncanakan akan menjalani prick test.
    Persiapan yang harus dilakukan pasien ini adalah :
    A. Antihistamin generasi pertama harus dihindari minimal 24 jam sebelum tes
    B. Obat antidepresan trisiklik harus dihindari minimal 72 jam sebelum tes
    C. Pemakaian kortikosteroid sistemikjangka singkat dosis rendah (< 20 mg prednison) distop 3 hari
    D. Antihistamin generasi kedua harus dihentikan minimal dua minggu sebelumnya
    E. Kortikosteroid topikal cukup dihentikan 3 hari menjelang tes
A

c

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
15
Q

Seorang wanita berusia 26 tahun, sehat, datang untuk melakukan pap’s mear. Dia merasa sehat dan tidak ada keluhan serta tidak ada riwayat penyakit yang signifikan sebelumnya. Dokter penyakit dalam melakukan pemeriksaan fisik lengkap dan didapatkan midsistolik clickpada pemeriksaan jantung. Tidak didapatkan murmur atau gallop. Dia khawatir akan temuan ini.
Manakah pernyataan berikut yang benar berdasarkan temuan pada pemeriksaan fisik pasien tersebut:
A. Sebagian besar pasien dengan kelainan ini memiliki penyebab dasar kelainan jaringan ikat kongenital
B. Profilaksis endokarditis infeksi diindikasikan untuk prosedur dental karena memiliki kaitan erat dengan bakteriemia pada pasien ini
C. Sebagian besar pasien asimptomatik terhadap kelainan ini selama hidupnya
D. Harus segera diberikan terapi Aspirin 320 mg setiap hari
E. Kelainan ini tidak dapat dilihat dengan ekokardiografi

A

c

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
16
Q

Seorang perempuan 68 tahun, masuk rumah sakit dalam keadaan tidak sadar sejak 1 hari yang lalu. Tiga bulan SMRS, os menderita terjatuh di kamar mandi, dikarenakan tiba-tiba os mengalami kelemahan tubuh sebelah kiri. Dari hasil rontgen, dikatakan terdapat fraktur pada os femoralis sinistra, disarankan untuk operasi, tetapi os menolak. Sejak saat itu, os merasa nyeri bila bergerak sehingga banyak berbaring ditempat tidur. Untuk mandi, buang air besar dan buang air kecil harus dibantu. Os hanya tinggal dengan keponakannya, anak-anaknya tidak satu rumah dan jarang mengunjunginya. Sejak meninggalnya suami os 2 tahun yang lalu, os lebih sering dikamar, dan sudah jarang mengikuti pengajian di RT. Os diketahui menderita hipertensi dan diabetes melitus sejak 10 tahun yang lalu, tetapi os rutin minum obat. Dari pemeriksaan fisik, tampak sakit berat, sens sopor, tekanan darah 150/80 mmHg, Nadi 102 x/mnt, RR 26 x/mnt, temp 37,90C. Regio sacrum, tampak luka yang besar hingga meluas ke lapisan fascia, tetapi tidak mengenai otot atau tulang.
Penatalaksanaan yang tepat untuk mengatasi ulkus dekubitus ini adalah:
A. Dibersihkan hati-hati dengan air hangat dan sabun, diberi lotion, kemudian dipijat 2-3x/hari
B. Daerah ulkus digesek dengan es dan dihembus dengan udara hangat bergantian untuk merangsang sirkulasi
C. Diberikan salep topikal untuk merangsang terjadinya jaringan muda/granulasi
D. Luka kotor dan bernanah dibersihkan dengan larutan NaCl fisiologis, balutan jangan terlalu tebal dan kelembaban luka dijaga, berikan antibiotik sistemik
E. Dilakukan nekrotomi dan bila perlu tindakan operatif

A

d

17
Q

Seorang perempuan 70 tahun dengan DM tipe-2 dan penyakit arteri koroner mengalami fraktur panggul dan dijadwalkan menjalani operasi keesokan harinya. Anda menerima konsul dari anestesiologis untuk melakukan evaluasi pre operatif terhadap fungsi tiroid pasien. Tekanan darah pasien 130/80 mmHg, nadi 80x/menit dan didapatkan tiroid teraba membesar dan kulit kering. Laboratorium didapatkan TSH 18 (0,2-4,2) FT4 0,8 (0,9-1,5).
Saran yang anda berikan adalah:
A. Segera berikan Levothyroxine 25 μg oral dan operasi boleh dilakukan
B. Berikan Levothyroxine 400 μg intravena dan operasi boleh dilakukan
C. Berikan triiodothyronine 25 μg intravena dan operasi boleh dilakukan
D. Berikan Levothyroxine 100 μg oral dan tunda operasi hingga fungsi tiroid normal
E. Tunda operasi dan ulangi pemeriksaan tes fungsi tiroid 4 minggu kemudian

A

a

18
Q

Seorang laki-laki, 52 tahun dikonsulkan ke poli penyakit dalam dengan keterangan riwayat diabetes mellitus sejak 5 tahun disertai penyakit jantung koroner dan dislipidemia. Selama 3 tahun terakhir mendapat pengobatan: terapi nutrisi, olahraga teratur, glibenklamid 2x5 mg, metformin 3x500 mg, acarbose 3x50 mg, aspilet 1x80 mg, simvastatin 1x20 mg. Hasil pemeriksaan laboratorium : Gula darah puasa 148 mg/dl, gula darah post prandial 290 mg/dl, kadar HbA1C 9,3%.
Rekomendasi anda untuk mengendalikan kadar gula darah pada pasien diatas adalah:
A. Menambahkan OAD tiazolidinedion
B. Menambahkan OAD glimepirid
C. Menaikkan dosis metformin, acarbose sampai maksimal
D. Menambahkan basal insulin dikombinasikan OAD sebelumnya
E. Mengganti OAD dengan fixed dose combination

A

d

19
Q

Seorang wanita berusia 55 tahun datang ke poliklinik penyakit dalam dengan keluhan sulit menelan baik makanan padat maupun cair sejak 3 bulan yang lalu yang makin memberat dalam 1 bulan terakhir. Keluhan ini disertai nyeri dada yang hilang timbul, namun tidak begitu mengganggu. Berat badan pasien turun dari 75 kg menjadi 60 kg dalam 3 bulan ini. Akhir-akhir ini pasien merasa sebagian makanan yang sudah masuk ke perut dapat keluar kembali. Tidak ada keluhan sesak nafas maupun batuk. Pemeriksaan fisis pasien compos mentis, tekanan darah 110/70 mmHg, Nadi 80x/mnt, RR 20x/mnt, Temp 36,8°C. –
Pemeriksaan diagnostik yang dianjurkan pada pasien ini adalah :

A. Esofagogastroduodenoskopi
B. MRI dada
C. Tes Tensilon

A

a

20
Q

Seorang laki-laki, 68 tahun datang ke IGD dengan demam dan batuk berdahak yang memberat dalam 4 hari terakhir. Sputum berwarna karat, nyeri dada kiri. Riwayat merokok 48 bungkus perhari. Pada pemeriksaan fisik didapatkan perkusi redup di sepertiga bawah dada kiri. Stem fremitus menurun dan suara dasar menurun. Pada rontgen dada didapatkan efusi pleura di paru kiri.
Faktor di bawah ini manakah yang merupakan indikasi WSD ?

A.	Efusi pleura loculated
B.	pH efusi < 7,20
C.	Glukosa cairan efusi < 60 mg/dl
D.	Pengecatan gram (+) atau hasil kultur yang positif
E.	Semua diatas
A

e

21
Q

Wanita, 36 tahun ke klinik untuk pemeriksaan dengan keluhan pusing dan cepat lelah. Tidak ada perdarahan menstruasi dan tanda perdarahan dari tempat lain. Riwayat penyakit keluarga ada yang menderita anemia. Hasil laboratorium pasien Hb 8,7 g/dL, lekosit 11000, trombosit 240000. Ditemukan retikulosit 2.3 %, LDH 450, dan bilirubin indirek 1.9. Pasien tidak dalam pengobatan dan tidak ada infeksi saluran napas. Hasil Coombs test negatif, pasien kemudian melakukan pemeriksaan tes fragilitas osmotik dengan hasil positif.
Kelainan apa yang paling mungkin mendasari pada pasien ini?
A. Glutamate to valine point mutation
B. Enzim defisiensi
C. Defek Membran
D. Defisiensi CD55 atau CD59
E. Defisiensi Besi

A

c

22
Q

Seorang perempuan 43 tahun datang berobat ke poliklinik dengan keluhan badan terasa lemas sejak 1 bulan. Pikiran pasien selalu tidak tenang karena merasa tidak menentu masa depannya. Satu bulan yang lalu pasien dikeluarkan dari tempatnya bekerja. Menurut pasien, seharusnya bos nya tidak megeluarkan karena kesalahan yang ia buat bukanlah kesalahannya semata. Ia merasa sanggup mengerjakan pekerjaan sehari hari di rumah. Suami dan anak anak menyayanginya dan memberinya semangat, tetapi sejauh ini belum mampu membuatnya bangkit dari keterpurukannya. Pada pemeriksaan fisik, tekanan darah 120/80 mmhg, frekuensi nadi 80x/menit, frekuensi nafas 18x/menit, suhu 37ºC. Hasil laboratorium dalam batas normal. Dari data klinis diatas, diagnosis yang paling mungkin pada pasien ini adalah:

A.	Depresi.
B.	Gangguan Panik.
C.	Gangguan Bipolar.
D.	Gangguan Somatisasi.
E.	Gangguan Cemas Menyeluruh
A

a

23
Q

Seorang laki laki berusia 41 tahun, petani dengan pendidikan SD mengeluh sering merasa lemas secara tiba tiba, keringatan, gelisah dan tidak sanggup melakukan kegiatan apapun sejak 3 bulan yang lalu. Serangan datangnya tiba tiba tanpa diketahui penyebabnya, lamanya mencapai 15-20 menit. Dalam 1 minggu serangan bisa terjadi 2-3 kali. Pasien sering merasa gelisah dan sedih tetapi tidak tahu penyebabnya. Perasaan pasien seperti tidak menentu. Pasien takut keluhannya membawa kematian. Pasien diketahui menderita Hepatitis B sejak 15 tahun yang lalu namun tidak diobati dan pernah menderita TB paru, berobat sampai selesai. Pasien juga pernah mengaalami gangguan penglihataan tetapi hilang dengan sendirinya. Pada pemeriksaan fisik tidak ditemukan kelainan yang berarti, hanya didapatkan tekanan darah 150/95 mmHg.
Diagnosis yang paling mungkin pada pasien tersebut adalah:

A. Gangguan Panik.
B. Depresi terselubung.
C. Stres pasca trauma.

A

a

24
Q

Seorang wanita 71 tahun datang dengan keluhan sesak napas akut dan batuk kering selama 2 hari terakhir. Dia juga menderita demam setinggi 39,2°C. Riwayat penyakit sebelumnya hipotiroidisme dan diabetes mellitus. Pasien diterapi metformin 500 mg tiga kali sehari. dosis levotiroksin meningkat menjadi 100 mg sehari 1 bulan lalu, dan diberikan Nitrofurantoin 100 mg dua kali sehari 3 hari yang lalu untuk infeksi saluran kemih. tanda-tanda vitalnya menunjukkan tekanan darah 115/82 mmHg, denyut jantung 96x per menit, tingkat pernapasan 24 napas per menit, suhu 38,5°C, dan saturasi oksigen 94%. Ada redup pada perkusi dan penurunan bunyi napas di dasar paru-paru kanan. Crackles didengar bilateral juga. Sebuah rontgen dada menunjukkan efusi pleura sedang sisi kanan, dan tambal sulam infiltrat paru bilateral terlihat. Pasien dirawat di rumah sakit. Sebuah thoracentesis dilakukan menunjukkan efusi eksudatif. Cairan ini memiliki jumlah sel darah putih dari 3500 / mm3 dengan diferensial sel 60% polimorfonuklear, 30% eosinofil, dan 10% limfosit. Hasil bronkoskopi didapatkan 50% polimorfonuklear, 15% eosinofil, dan 35% makrofag alveolar.
Manakah langkah berikut yang paling penting dalam pengobatan pasien ini?
A. Menunggu hasil kultur cairan pleura sebelum dilakukan terapi
B. Terapi dengan steroid dosis tinggi (metilprednison 1 gram/hari)
C. Menghentikan nitrofurantoin
D. Mengurangi dosis levotiroksin
E. Meningkatkan dosis levotiroksin

A

c

25
Q

Seorang wanita 44 tahun dengan asma yang menggunakan obat kortikosteroid berobat ke klinik penyakit dalam. Dalam kunjungan terakhirnya, diberikan obat antagonis reseptor leukotrien dan dosis kortikosteroidnya dikurangi. Serangkaian pemeriksaan rontgen thoraks selama 8 tahun menunjukkan sekilas gambaran fleeting interstitial patchy shadowing. Dia baru-baru ke dokter umum dengan keluhan adanya nodul subkutan pada permukaan ekstensor dari lengan. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan anemia normokromik normositik ringan, peningkatan LED, adanya eosinofilia perifer dan faktor rheumatoid positif. Pada riwayat penyakit dahulu pernah didiagnosis dengan polip hidung dan sinusitis.
Apa diagnosis yang paling mungkin?

A.	Churg–Strauss syndrome
B.	Allergic bronchopulmonary Aspergillosis
C.	Extrinsic allergic alveolitis
D.	Wegener’s granulomatosis
E.	Rheumatoid lung disease
A

a

26
Q

Seorang wanita 57 tahun datang dengan keluhan batuk kronis yang telah memburuk selama 6-12 bulan. Menurut pasien, batuknya muncul siang dan malam, dan produktif dengan sputum hijau tebal. Pasien memperkirakan sputumnya kurang lebih 120 ml setiap hari. Dari pemeriksaan fisik didapatkan ronki basah kasar bilateral terdengar di lapang paru bawah. Tes fungsi paru menunjukkan sebuah FEV1 1,68 L (53,3% diprediksi), FVC 3,00 L (75% diprediksi), dan rasio FEV1/FVC 56%. Dari pemeriksaan rontgen thoraks tidak tampak kelainan.
Apa yang akan Anda rekomendasikan sebagai langkah berikutnya dalam evaluasi pasien ini?
A. Bronkoskopi dengan lavage bronchoalveolar.
B. CT Scan Thoraks dengan kontras intravena.
C. CT Scan Thoraks dengan resolusi tinggi
D. Memeriksa kadar imunoglobulin serum
E. Pengobatan dengan bronkodilator long-acting dan inhalasi kortikosteroid

A

c

27
Q

Seorang wanita usia 60 tahun menderita chronic lymphocytic leukemia (CLL) mengeluh lemah dan air seni berwarna gelap. Telah dilakukan kemoterapi terhadap CLL dengan sesi kemoterapi terakhir sekitar 3 bulan yang lalu. Pemeriksaan fisik didapatkan sklera ikterik, limfadenopati cervical, dan splenomegali. Pemeriksaan laboratorium menunjukkan Hb 6,5 g/dl, trombosit 200.000/μl, retikulosit 13%, bilirubin total 6 mg/dl, LDH 357 U/L dan tes direct antiglobulin (+) untk IgG.
Apakah diagnosis paling mungkin dari pasien tersebut?
A. Cold-antibody mediated hemolytic anemia
B. Warm-antibody mediated hemolytic anemia
C. Microangiopathic hemolytic anemia
D. Oxidative hemolytic anemia
E. Paroxysmal nocturnal hemoglobinuria (PNH)

A

b

28
Q

Wanita usia 65 tahun dirawat dirumah sakit dengan diagnosis DVT tungkai kanan bawah. Dari anamnesis didapatkan sebelumnya pasien dirawat dirumah sakit sebelum dirujuk, dan mendapatkan terapi LMWH. Pemeriksaan darah lengkap menunjukkan jumlah trombosit 100.000/μl. Pasien ini kemudian diberikan unfractionated heparin, dan 10 jam kemudian jumlah trombosit menurun jadi 20.000/μl.
Bagaimanakah manajemen selanjutnya yang paling tepat untuk pasien ini?
A. Stop UFH, berikan transfusi trombosit, lalu UFH dapat diberikan kembali jika trombosit > 150.000/μl
B. Stop UFH, segera ganti dengan LMWH
C. Stop UFH, segera ganti dengan direct thrombin inhibitor
D. Stop UFH, tanpa diberikan transfusi trombosit, lakukan monitoring jumlah trombosit, dan dapat mulai diberikan kembali UFH jika jumlah trombosit > 150.000/μl
E. Stop UFH, tanpa diberikan transfusi trombosit, lakukan monitoring jumlah trombosit, dan dapat mulai diberikan kembali LMWH jika jumlah trombosit > 150.000/μl

A

c

29
Q

Seorang wanita berusia 21 tahun datang berobat ke Poliklinik Penyakit dalam dengan keluhan nyeri perut sejak 3 bulan yang lalu, disertai diare keluar sedikit sedikit dengan feces berwarna kuning seperti lemak, demam 1 bulan terus menerus, nyeri sendi, ruam merah di wajah, sariawan di mulut, mual muntah, BB turun. Pada pemeriksaan X Foto Polos abdomen didapatkan gambaran small bowel obstruction.
Pemeriksaan laboratorium apakah yang diusulkan untuk menegakkan diagnosis pasien ini :
A. Darah rutin, urin rutin, feces rutin, kultur darah, ANA test, anti dsDNA
B. Darah rutin, urin rutin, feces rutin
C. ANA test, anti dsDNA
D. Darah rutin, feces rutin
E. CRP, anti dsDNA

A

c

30
Q
  1. Seorang pria penderita diabetes berusia 53 tahun, menjalani operasi hernia 4 hari yang lalu dan mendapat antibiotik cefazolin pra operasi. Saat ini pasien demam, hipotensi, dan takikardia. Pada pemeriksaan regio abdomen, pada luka bekas sayatan operasi dirasakan nyeri dan tampak eritematosa dengan drainase serosanguinus. Kelompok yang bakteri yang menjadi target terapi adalah :
    A. Kokus gram positif
    B. Kokus gram-positifdan basil gram-positif
    C. Kokus gram-positif, serta basil gram-positif dan gram-negatif
    D. Basil gram-negatif
    E. Basil gram-positif
A

c