TSKR Flashcards

(52 cards)

1
Q

(tskr 1)

Tujuan praktikum identifikasi serat alami dan buatan

A

mampu melihat bentuk penampang serat di mikroskop serta mampu
mengidentifikasi morfologi serat alami dan buatan berdasarkan penampang.

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
2
Q

(tskr 1)

Alat yang digunakan pada praktikum “Identifikasi serat alami dan buatan”

A
  1. Benang
  2. Jarum
  3. Gabus
  4. Kaca preparat
  5. Mikroskop
  6. Silet tajam
How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
3
Q

(tskr 1)

Bahan yang digunakan pada praktikum “Identifikasi serat alami dan buatan”

A
  1. Kapas
  2. Rami
  3. Sutera
  4. Wool
  5. Polyester
  6. Nylon
  7. Rayon
How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
4
Q

(tskr 1)

Bagaimana prosedur pengamatan membujur serat?

A
  1. Serat dipisahkan agar tidak menumpuk dan letakkan di atas kaca objek
  2. Ditetesi air di atas kaca objek lalu tutup dengan cover glass
  3. Amati preparate di bawah mikroskop dengan pembesaran dilakukan mulai 4x, 10x, 40x dan 100x.
How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
5
Q

(tskr 1)

Bagaimana prosedur pengamatan serat melintang?

A
  1. Tusukan jarum jahit yang berisi benang di tengah-tengah gabus, kemudian jarum menarik
    Kembali dengan meninggalkan lengkungan benang pada gabus.
  2. Masukan serat yang telah
    diberi lak merah ke dalam lengkungan benang, kemudian benang ditarik keluar sehingga serat
    masuk ke tengah-tengah gabus dan terjepit di tengah-tengah gabus, lak dibiarkan mongering.
  3. Setelah lak kering, gabus diiris setipis mungkin dengan silet yang tajam sehingga serat ditengah
    gabus ikut terpotong melintang.
  4. Amati irisan melintang di bawah mikroskop seperti irisan
    membujur
How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
6
Q

(tskr 2)

Mengapa uji kelarutan serat ini penting?

A

untuk menguji serat-serat buatan
yang mempunyai morfologi hampir sama

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
7
Q

(tskr 2)

Apa fungsi pelarutan serat

A

Dengan melihat kelarutan serat-serat buatan pada berbagai pelarut dapat disimpulkan jenis seratnya.

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
8
Q

(tskr 2)

Bagaimana prinsip uji kelarutan serat ini?

A

melarutkan serat pada berbagai pelarut, kemudian diamati sifat kelarutannya.

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
9
Q

(tskr 2)

Apa tujuan dilakukannya praktikum “uji sifat kimia serat dengan metode pelarutan” ini?

A

mengetahui dan memahami sifat serat berdasarkan sifat kimia dengan metode uji pelarutan

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
10
Q

(tskr 2)

Apa saja alat yang digunakan dalam praktikum “uji sifat kimia serat dengan metode pelarutan”?

A
  1. Tabung reaksi
  2. Rak tabung
  3. Pembakar Bunsen
  4. Batang pengaduk
How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
11
Q

(tskr 2)

Apa saja bahan yang digunakan dalam praktikum “uji sifat kimia serat dengan metode pelarutan”?

A
  1. Kapas
  2. Rayon viskosa
  3. Rami
  4. Sutra
  5. Wool
  6. Nylon
How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
12
Q

(tskr 2)

Apa saja pereaksi yang digunakan?

A
  1. HCl 1:1
  2. H2SO4 60%
  3. H2SO4 70%
  4. NaCl
  5. NaOH 10%
  6. NaOH 45%
  7. HNO3
  8. Metil salisilat
  9. Aseton
  10. Asam format
  11. KOH 10%
How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
13
Q

(tskr 2)

Bagaimana prosedur uji kelarutan serat?

A
  1. Beberapa helai serat dimasukkan ke dalam tabung reaksi berisi 5ml pereaksi.
  2. Serat yang berada di dalam larutan pereaksi diaduk-aduk dan diamati kelarutannya selama 5 menit.
  3. Jika setelah 5 menit ternyata tidak larut pereaksi dapat dipanaskan selama 3 menit.
  4. Amati perubahan yang terjadi pada serat.
How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
14
Q

(tskr 3)

Mengapa perlu dilakukan perhitungan kadar karet kering (KKK)?

A

Perhitungan Kadar Karet Kering (KKK) dilakukan untuk mengetahui kandungan karet dalam lateks yang dipanen dari kebun. KKK merupakan salah satu parameter mutu lateks yang
digunakan untuk menentukan harga karet.

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
15
Q

(tskr 3)

Apa tujuan praktikum “Pengujian sifat fisio kimia karet : Perhitungan kadar karetkering (KKK) SNI 06-2047-2002”?

A

Untuk mengetahui dan melaksanakan pengujian KKK.

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
16
Q

(tskr 3)

Apa saja alat yang digunakan dalam praktikum uji KKK?

A
  1. Timbangan analitik
  2. Gelas ukur 50mL
  3. Penangas air/ hot plate
  4. Penggilingan manual (mortar)
  5. Oven
  6. Desikator
  7. Saringan
  8. Pengaduk spatula
  9. Kempa hidrolik
How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
17
Q

(tskr 3)

Apa saja bahan yang digunakan dalam praktikum uji KKK?

A
  1. Lateks
  2. Asam asetat 2%
  3. Asam format 2%
  4. Air
How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
18
Q

(tskr 3)

Bagaimana prosedur uji perhitungan kadar karet kering ini?

A
  1. Lateks dituangkan ke dalam gelas ukur 50mL dan ditimbang beratnya
  2. Lateks dibekukan dengan asam asetat atau asam format 2% dan dipanaskan pada suhu 80C sampai serumnya menjadi jernih.
  3. Koagulan atau bekuan
    digiling menjadi crepe dengan ketebalan 1-2 mm dan dicuci.
  4. Crepe kemudian dikeringkan di
    dalam oven, setelah itu didinginkan dalam desikator dan ditimbang.
How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
19
Q

(tskr 3)

Bagaimana perhitungan kadar karet kering?

A

Kadar karet kering = berat krep kering/berat lateks x 100%

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
20
Q

(tskr 4)

Apa tujuan praktikum “Identifikasi bahan baku resin”?

A

memahami potensi Indonesia sebagai penghasil resin di dunia dan memiliki keterampilan identifikasi bahan baku resin dari tanaman.

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
21
Q

(tskr 4)

Apa alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum identifikasi bahan baku resin?

A

Lup
Getah damar, gondorukem, toluen teknis, spiritus putih

22
Q

(tskr 4)

Apa saja parameter pengamatan terhadap gondorukem, getah damar, dan getah akasia?

A

Diamati kebeningan, aroma, dan daya rekatnya

23
Q

(tskr 5)

Apa itu getah pinus?

A

Getah pinus merupakan hasil eksudat alami dari pohon pinus yang terdiri atas dua komponen utama, yaitu terpentin (fraksi cair) dan gondorukem (fraksi padat).

24
Q

(tskr 5)

Pada industri apa saja terpentin dan gondorukem dimanfaatkan?

A

Pada industri pelarut cat, bahan kosmetik, obat-obatan, dan perekat.

25
(tskr 5) Bagaimana cara memisahkan getah pinus menjadi terpentin dan gondorukem?
Digunakan metode distilasi, yaitu proses pemisahan berdasarkan perbedaan titik didih.
26
(tskr 5) Bagaimana cara kerja pemisahan getah pinus?
Dengan memanaskan getah pinus, fraksi terpentin akan menguap dan dikondensasikan kembali menjadi cairan murni, sementara gondorukem tetap berada dalam bentuk padat di dasaralat distilasi
27
(tskr 5) Apa tujuan dilakukannya praktikum "pemisahan dan pemurnian getah pinus dengan metode distilasi"?
Agar dapat mengetahui cara memisahkan terpentin dan gondorukem dari getah pinus
28
(tskr 5) Apa saja alat yang digunakan dalam praktikum pemisahan getah pinus?
● Gelas Beaker (250 ml) ● Corong ● Gelas Ukur ● Batang Pengaduk ● Penjepit Kayu ● Hotplate ● Erlenmeyer (250 ml) ● Kain Saring ● Termometer ● Selubung Pemanas/Heating ● Mantle
29
(tskr 5) Apa saja bahan yang digunakan dalam pemisahan getah pinus?
● Getah Pinus ● Terpentin ● Asam Oksalat
30
(tskr 5) Bagaimana prosedur pada praktikum ini?
Pemurnian Bahan Baku 1. Masukkan getah pinus sampel sebanyak 100 g ke dalam gelas beaker. 2. Tambahkan cairan terpentin sebanyak 10 ml ke dalam gelas beaker yang sudah berisikan getah. 3. Kemudian getah dipanaskan diatas penangas selama kurang lebih 6 Menit. 4. Setelah panas, tambahkan 0,2 gram asam oksalat lalu panaskan kembali hingga tercampur. 5. Lakukan penyaringan menggunakan kain saring Proses Distilasi 1. Siapkan alat distilasi. 2. Masukkan getah yang telah disaring ke labu distilasi. 3. Proses distilasi dilakukan selama kurang lebih 1,5 jam hingga menguap sempurna. 4. Amati hasil akhir distilasi dari getah pinus.
31
Apa serat yang digunakan oleh kelompokmu dan apa hasil pengamatannya?
Pada serat wool, pada pengamatan melintang memiliki bentuk silinder dengan permukaan yang sedikit bersisik. Kondisi serat terlihat paling jelas pada perbesaran 100x Sedangkan pada pengamatan secara melintang, dapat terlihat serat memiliki bentuk oval. Kondisi serat terlihat paling jelas pada perbesaran 4x dan 10×
32
Faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi jelas/tidak nya serat dibawah mikroskop?
● Kondisi serat ● Jenis mikroskop ● Jarak pengamatan, sudut kemiringan objek, dan intensitas cahaya
33
Pada kelarutan serat apa serat dan pelarut yang digunakan oleh kelompokmu? Bagaimana hasilnya?
Pada percobaan yang dilakukan, kelompok 10 menggunakan serat wool dan beberapa pelarut seperti naoh 10%, naoh 45%, koh 10%, dan asam format. Setelah diuji kelarutan didapatkan hasil, serat wool tidak larut dalam larutan NaOH 45% dan KOH 10% bahkan setelah dipanaskan. Sedangkan, pada larutan NaOH 10% pada awalnya serat tidak larut namun setelah dipanaskan serat sedikit larut. Hal yang sama terjadi saat pengujian dengan larutan asam format, serat wool pada awalnya tidak larut namun setelah dipanaskan menjadi sedikit larut.
34
Bagaimana cara pelarutan dalam uji kelarutan serat?
Dimasukkan pelarut sebanyak 5ml ke tabung reaksi kemudian dimasukkan serat yang telah dipisah-pisah dan tunggu hingga 5 menit sambil diaduk. Jika tidak larut, pelarut dipanaskan selama 3 menit
35
Mengapa pada uji kelarutan serat, serat tersebut tidak larut dalam pelarut?
Pada serat wool, terdapatnya struktur keratin 3 dimensi yang membuat ikatan serat wool menjadi stabil sehingga tidak larut dalam pelarut umum
36
Lalu, dengan pelarut apa serat tersebut dapat larut sempurna?
Serat wool larut pada pelarut asam format dan naoh 45% setelah dipanaskan
37
Pada pembuatan karet, apa keguanaan asam yg dipake ke koagulan (format/asetat)?
Pemakaian asam asetat digunakan sebagai bahan penggumpal lateks. Asam ini juga dapat memperbaiki kekerasan karet (Anna, 2019). Penggunaan asam sangat berperan dalam menghindari terjadinya degradasi protein pada saat proses penggumpalan karet dan dapat mencegah timbulnya bau yang tidak sedap pada karet.
38
Bagaimana hasil karetnya? Apakah sesuai SNI?
Sebanyak 15 gram lateks cair dengan penggunaan asam berupa asam asetat sebanyak 12 gram menghasilkan karet dengan berat crepe kering sebesar 7,99 gram dan menghasilkan kadar kering karet sebesar 53,27%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa kadar kering karet masih cukup jauh dari standar yang ditetapkan SNI 06-0001-1987 yaitu 28-30%
39
Mengapa terdapat ketidaksesuaian dengan standar SNI pada hasil kkk?
● Proses pengeringan, di mana suhu 90–100°C dengan waktu pengeringan sekitar 4–6 jam dianggap ideal. ● Proses pengenceran, BK sleb cenderung semakin rendah seiring dengan semakin tingginya pengenceran yang diberikan.
40
Faktor apa yg mempercepat koagulan lateks?
Menurunkan pH menyebabkan partikel karet menggumpal sehingga semakin asam dan semakin banyak koagulan, semakin cepat lateks mengalami koagulasi.
41
Bahas tentang lateksnya, kualitas lateks, dan pengaruh pada kkk yang dihasilkan!
● Semakin rendah suhu yang digunakan pada pengukuran KKK lateks maka semakin besar nilai KKK yang dihasilkan ● Mengandung lebih banyak karet alam. ● Koagulasi optimal sehingga KKK lebih tinggi, padat, dan seragam.
42
Apa faktor yg mempengaruhi kebeningan dan aroma resin?
Warna resin dipengaruhi olehh kandungan kotoran dan mineral, serta proses pemasakan dan tingkat oksidasinya. Sedangkan, aroma khas resin atau disebabkan oleh senyawa volatil yang terkandung di dalamnya. Pohon muda biasanya menghasilkan getah dengan senyawa volatil lebih segar dan pekat aromanya. Semakin tua pohon, kandungan senyawa penyegarnya makin menurun, dan aromanya dapat terganti oleh yang aroma yang lebih lemah atau bahkan agak tengik akibat senyawa hasil oksidasi
43
Apa saja grade yang terdapat pada gondorukem? Termasuk grade apa gondorukem yang diamati?
Pengukuran warna ini dilakukan menggunakan bilangan Gardner, di mana semakin kecil angka Gardner menunjukkan warna yang semakin jernih dan mutu yang semakin tinggi. Berdasarkan standar tersebut, terdapat empat kategori mutu gondorukem. Mutu tertinggi adalah Mutu U (X) atau Extra dengan warna kuning jernih dan bilangan Gardner maksimal 6. Di bawahnya terdapat Mutu P (WW) atau Water White dengan warna kuning dan bilangan Gardner maksimal 7. Selanjutnya adalah Mutu D (WG) atau Window Glass yang berwarna kuning kecoklatan dengan bilangan Gardner maksimal 8. Sementara mutu terendah adalah Mutu T (N) atau Nancy, yang memiliki warna kecoklatan dengan bilangan Gardner maksimal 9 (Bratastuti et al., 2024). Jadi, semakin tinggi tingkat kejernihan warna gondorukem, semakin baik pula kualitasnya, karena menunjukkan sedikitnya kandungan kotoran, oksidasi, atau senyawa pengotor lain dalam produk tersebut. Berdasarkan analisis yang dilakukan dengan dua sampel gondorukem yang diamati pada praktikum, yaitu gondorukem lama dan baru didapatkan kesimpulan bahwa gondorukem lama memiliki warna di luar mutu yaitu seperti batu dengan ketahanan yang sangat rapuh dan kerekatan yang cukup rekat. Sedangkan, gondorukem baru memiliki warna kecoklatan yang berarti sampel gondorukem ini termasuk ke dalam kualitas warna ketiga dengan mutu T (N) nancy. Gondorukem baru memiliki aroma khas dan tekstur yang keras dengan kerekatan yang sedikit rekat.
44
Apa SNI gondorukem dan gum arab?
SNI untuk Gondorukem (SNI 7636:2020) ● Parameter mutu: warna, titik lunak, kadar bahan yang tidak larut dalam toluena, kadar abu, serta bagian yang mudah menguap Gum arab: kadar air maksimum 15%, kadar abu maksimum 4%, larut sempurna dalam air, serta bebas dari logam berat dan bahan asing seperti pasir atau kulit kayu (JECFA, 1998).
45
Apa kegunaan gondorukem?
● Campuran perona mata (eyeshadow) dan penguat bulu mata ● Bahan perekat warna pada industry percetakan (tinta), cat (lak), pembuatan kertas, sabun, dan resin
46
Apa kegunaan gum arab?
● Membuat sampel tinta menjadi lebih kental ● Untuk campuran beton agar menjadi lebih kuat
47
Jelaskan prinsip proses distilasi! Mengapa digunakan distilasi pada proses pemisahan getah pinus?
Proses distilasi dilakukan dengan memanaskan getah pinus sehingga terpentin yang memiliki titik didih lebih rendah menguap terlebih dahulu, kemudian uap tersebut didinginkan dan dikondensasikan menjadi cairan terpentin murni. Sementara itu, gondorukem yang memiliki titik didih lebih tinggi tetap berada dalam bentuk padat sebagai residu di dasar alat distilasi. Proses distilasi digunakan karena terpentin memiliki titik didih yang jauh lebih rendah (sekitar 155–180 °C) dibandingkan dengan gondorukem yang memiliki titik didih di atas 300 °C. Hal ini memungkinkan terpentin menguap terlebih dahulu saat pemanasan dan kemudian dikondensasikan menjadi cairan murni, sementara gondorukem tetap sebagai residu padat
48
Bagaimana perubahan Fisik sebelum sesudah (warna, kejernihan, tekstur)?
Getah pinus mulanya berwarna putih keruh dan terdapat banyak kotoran, serta memiliki tekstur yang kental. ● Pemanasan Setelah dilakukan pemanasan dan ditambahkan terpentin getah pinus menjadi berwarna coklat kekuningan yang sedikit bening dan tekstur agak cair. ● Asam Oksalat Kemudian ditambahkan asam oksalat, getah menjadi berwarna kuning bening dengan kotoran yang mengendap serta bertekstur cair. ● Filtrasi Getah kemudian disaring menggunakan kain saring dan dihasilkan getah yang berwarna putih tulang yang pekat bersih dan bertekstur cair. ● Destilasi Terakhir dilakukan proses destilasi, cairan yang mulanya masih tercampur kemudian setelah dilakukan destilasi dihasilkan dua cairan yang terpisah yaitu terpentin dan gondorukem. Terpentin berwarna putih bening yang bersih dengan tekstur cair, sedangkan gondorukem berwarna kecoklatan dan bertekstur cair.
49
Apakah fraksi terpentin nya cukup jernih! Kaitkan dengan titik didih setiap bahan!
Kejernihan tinggi: Fraksi terpentin hasil distilasi tampak sangat jernih → indikasi kualitas baik menurut SNI 7633:2011. ● Dipengaruhi oleh perbedaan titik didih antara komponen dalam getah pinus ● Terpentin: 155–180 °C Komponen utama: α-pinene → titik didih ±156 °C ● Gondorukem (resin padat): >300 °C
50
Apa fungsi penambahan asam oksalat pada praktikum pemisahan getah pinus?
Asam oksalat (H2C2O4) yang ditambahkan pada pencucian getah berfungsi sebagai agen pengikat logam atau pengendap senyawa pengotor. Tujuannya adalah untuk menetralkan senyawa-senyawa yang dapat menyebabkan warna gelap atau mengganggu proses pemisahan
51
Bandingkan hasil pemisahan getah dengan penelitian lain! Bagaimana hasil yang baik?
● Minyak terpentin cairan jernih yang memiliki aroma khas terpentin dan bersifat tidak mudah menguap ● Penelitian yang dilakukan oleh Wahyuningsih et al (2024), gondorukem yang dihasilkan memiliki mutu warna gum rosin yang cukup baik, yaitu sebesar 6+ pada skala gardner atau berwarna kuning jernih.
52
Apa fungsi di tambahkannya terpentin di awal proses pemisahan getah pinus?
Terpentin berperan sebagai pelarut yang membantu memisahkan kotoran dari getah sebelum proses distilasi, sehingga produk akhir berupa gum rosin memiliki warna lebih jernih, bilangan asam yang sesuai standar, dan kadar kotoran yang rendah