Saraf Tepi 1 Flashcards

Neurofisiologi, neuropathy, Dan plexopathy

1
Q

Electrodiagnostic study pada CIDP/Chronic Inflammation Demyelinating Polyneuropathy

A
  • sensory NCV tidak memiliki nilai diagnosis.
  • latensi distal motorik memanjang
  • motor conducting velocity menurun
  • F-wave tidak Ada/memanjang
  • partial motor conduction block
  • abnormal temporal dispersion
How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
2
Q

Gambaran Electrodiagnostic study pada GBS

A

Gambaran NCV Dan EMG pada GBS Akut bisa memberikan gambaran normal

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
3
Q

Gambaran Electrodiagnostic study pada Carpal tunnel syndrome

A

CTS ringan : latensi distal median nerve SNAP memanjang (>3.5 m.s) , motor NCS Dan EMG normal
CTS lebih berat : latensi distal median nerve motorik (>4.4 m.s) Dan sensorik memanjang, amplitude CMAP (<4mV) Dan SNAP (<20mV) rendah
CTS berat : terdapat denervasi otot thenar pada pemeriksaan EMG
Pada perbandingan Lumbrical ulnar Dan medianus terdapat perbedaan latensi >0.5 m.s

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
4
Q

Tipe serabut otot lurik

A
  • Tipe 1 : oksidasi lambat , Aktivitas ATPase lambat, Kapasitas oksidasi lebar, jumlah mitokondria lebar. Serabut berwarna merah, diameter kecil
  • Tipe 2a : serabut glikolisis oksidasi cepat, Aktivitas ATPase cepat, Kapasitas oksidasi sedang, Kapasitas glikolisis tinggi. Serabut cepat, tahan lelah. Serabut berwarna merah, diameter lebar
  • Tipe 2b : serabut glikolisis oksidasi cepat, Aktivitas ATPase cepat, Kapasitas oksidasi rendah, Kapasitas glikolisis tinggi. Serabut cepat, mudah lelah. Serabut berwarna pucat, diameter lebar
How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
5
Q

Degenerasi Wallerian

A

Rusaknya akson 7-10 pasca injury dpt menyebabkan degenerasi Wallerian.
Distal akson degenerasi sehingga tidak dapat konduksi

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
6
Q

Axonal loss, gambaran neuro conductive study

A
  • Amplitudo Potential Aksi berkurang

- Konduksi Velocity normal Atau sedikit berkurang

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
7
Q

Neuro Conductive Study, Yang dinilai

A

Neuro Conductive Study terdiri atas motor dan sensorik

  • Amplitudo SNAP /CMAP : mengukur jumlah akson antara area stimulasi Dan area perekaman (mikroVolt)
  • Sensory / motorik Latency (onset Dan puncak) : waktu yg dibutuhkan potential aksi utk berjalan antara area stimulasi Dan area perekaman (millisecond)
  • Konduksi Velocity : membagi jarak area stimulasi dan perekaman dengan latency (m/s)
How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
8
Q

Lesi Demyelinisasi gambaran Neuro conductive Study

A
  • latensi memanjang
  • slow velocity
  • amplitude rendah bisa didapatkan bila terdapat block , ketika saraf Di stimulasi pada proksimal area yg block
How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
9
Q

Late respon NCV

A
  • F Wave : didapatkan setelah stimulasi supramaksimal saraf motorik. Impulse elektrik berjalan antidromic sepanjang motor akson ke motor neuron, kemudian berbalik berjalan orthodromic ke tempat perekaman otot
  • H reflex : electrofisiologi equivalent ankle Reflex (S1 reflex arch) ; didapatkan dengan stimulasi nervus tibia pada fossa popliteal saat merekam soleus. Impulse elektrik berjalan orthodromic melalui sensory afferent, masuk Ke spinal cord, bersinaps dengan anterior horn cell, berjalan menuruni saraf motorik utk direkam Di otot
How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
10
Q

Insertional activity pada pemeriksaan EMG,

A

: diukur saat jarum dimasukkan pada otot yg relax.
Meningkat : pada denervasi Dan myotonic disorders
Menurun : pada otot yg digantikan jaringan lemak /connective tissue pada periodic paralysis

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
11
Q

Aktivitas spontan pada pemeriksaan EMG. Macam Dan interpretasi

A
\: Menilai otot saat istirahat. 
Macam ; 
- fibrilasi potential
- Fasciculasi potential 
- myokimia
- myotonic potential 
; Semua Aktivitas spontan menunjukkan abnormal
How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
12
Q

Yang dinilai pada Motor Unit Potential

A

MUP didapatkan pada jarum yg dimasukkan Di otot yg kontraksi volunter. Yang dinilai :

  • Pola Recruitment
  • Morfologi : durasi, amplitude , Dan konfigurasi
How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
13
Q

Recruitment pada EMG, interpretation

A

Recruitment mengukur jumlah cetusan MAP yang didapatkan saat peningkatan tekanan kontraksi volunter.

  • Pada axon loss : berkurang nya recruitment dengan karakteristik ; jumlah cetusan MAP lebih sedikit Dan lebih cepat Dari yg diharapkan.
  • Pada myopathy dengan berkurang nya serabut otot : recruitment awal Dan cepat , jumlah cetusan MAP yg sangat banyak , Durasi pendek, amplitude kecil.
  • Pada kelemahan otot shg effort volunter berkurang: recruitment turun dengan cetusan MAP normal
How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
14
Q

Gambaran motor unit potential pada neuropathy

A
  • Amplitudo MUP Dan Durasi MUP meningkat

- polyphasic; Polyphasic Luas didapatkan pada neuropathy kronik

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
15
Q

Gambaran motor unit potential pada myopathy

A
  • Amplitude Dan Durasi MUP turun

- Polyphasic

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
16
Q

Proyeksi pre Ganglionic fiber, post ganglionic fiber Dan motor fiber

A
  • Pre Ganglionic fiber : proyeksi rostral pada spinal cord, masuk melalui dorsal horn.
  • Post Ganglionic Fiber : proyeksi distal melalui saraf spinal Dan saraf perifer, membawa informasi dari dermatome.
  • Motor Fiber : Berasal Dari anterior horn cell pada spinal, proyeksi distal melalui saraf spinal Dan saraf perifer, membawa inervasi motorik ke myotome
How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
17
Q

Radiculopathy, topis, gambaran NCV Dan EMG

A

Kerusakan pada intracanal sehingga terjadi:

  • kerusakan pre ganglion fiber ; dorsal horn normal, post ganglion fiber normal : SNAP normal.
  • kerusakan motorik fiber ; denervasi Dan fibrilasi potential muncul setelah onset 3-6 minggu, recruitment turun, MUP lebar dan polyphasic setelah 3-6 bulan krn proses reinervasi yg umumnya terjadi lebih ke proximal dibandingkan distal
How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
18
Q

Myasthenia gravis, elektrodiagnosis study

A
  • Motor NCS Biasanya normal
  • sensory NCS normal
  • Slow Repetitive Nerve Stimulasi (2-3 Hz): terdapat >10% decrement amplitude CAMP
  • single fiber EMG : abnormal, yaitu terdapat moment to moment variation pada Motor Unit Potential. Sensitif utk dx MG, namun tdk spesifik.
How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
19
Q

Lambert Eaton syndrome; electro study

A
  • Sensory NCS normal
  • Amplitude CMAP rendah
  • increment pada repetitive nerve study rapid stimulation (20-50Hz)
    Decrement pada slow repetitive nerve study
  • Jitter pd single fiber EMG
How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
20
Q

Ekstremitas atas menerima inervasi Dari radix

A

C5 - T1

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
21
Q

Plexus brachialis dibentuk oleh

A

Rami anterior radix C5-T1

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
22
Q

Nervus Dorsal Scapular menginervasi ; berasal Dari radix

A

Nervus Dorsal Scapular menginervasi M. Rhomboids Dan Levator scapulae,
Berasal Dari radix C5

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
23
Q

M. Serratus anterior diinervasi oleh; yg berasal dari radix

A

M. Serratus anterior diinervasi oleh N long thoracic, yg berasal Dari radix C5- C7

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
24
Q

Trunkus Inferior dibentuk Oleh radix

A

Trunkus Inferior dibentuk Oleh radix C8-T1

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
25
Q

Trunkus media dibentuk oleh radix

A

Trunkus media dibentuk Oleh radix C7

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
26
Q

Trunkus superior dibentuk oleh radix

A

Trunkus superior dibentuk oleh radix C5 - C6

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
27
Q

Erb’s point adalah

A

Tempat dimana C5 Dan C6 bertemu

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
28
Q

Nervus suprascapular menginervasi; berasal dari radix; trunkus

A

Nervus suprascapular menginervasi m. Supraspinatus Dan infraspinatus, berasal dari radix C5-C6, cabang Dari trunkus superior

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
29
Q

Chorda lateral dibentuk oleh

A

Chorda lateral dibentuk oleh divisi anterior trunkus superior Dan Media

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
30
Q

Chorda posterior dibentuk oleh

A

Chorda posterior dibentuk Oleh divisi posterior trunkus superior, media, dan inferior.

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
31
Q

Chorda media dibentuk oleh

A

Chorda media merupakan kelanjutan dari trunkus Inferior.

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
32
Q

Chorda lateral memberikan cabang, Dan berakhir sebagai

A

Chorda lateral memberikan cabang n. Pectoralis lateral yg menginervasi M. pectoralis major.
Kemudian berakhir sebagai 2 nervus: N. Medianus Dan N. Musculocutaneous

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
33
Q

Chorda posterior memberikan cabang ; berakhir sebagai

A
Chorda posterior memberikan 3 cabang: 
- nervus subscapularis superior
- nervus suprascapular Inferior
- nervus thoracodorsal ; inervasi m. Latissimus dorsi
Chorda posterior berakhir sebagai
- N. Axillaris 
- N. Radialis
How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
34
Q

Chorda media memberikan cabang pada, berlanjut sebagai

A

Chorda media memberikan cabang

  1. N. Pectoralis media : m. Pectoralis minor
  2. N. Cutaneous brachial media : sensoris medial arm
  3. N. Cutaneous antebrachial media : sensorik medial lengan bawah

Chorda media memberikan serabut saraf ke n. Median Dan berlanjut sebagai n ulnaris

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
35
Q

N Medianus dibentuk oleh

A

Chorda media Dan chorda lateral

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
36
Q

Saraf yg merupakan cabang langsung Dari radix

A

N. Dorsal scapulae

N. Long thoracic

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
37
Q

Chorda dinamai berdasarkan hubungannya dengan arteri…

A

Chorda dinamai berdasarkan hubungannya dengan arteri axillaris

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
38
Q

Nervus Medianus menginervasi

A

N. Medianus menginervasi

  • Otot lengan bawah; pronator teres (radix C6-C7), flexor carpi radialis (C6-C7), flexor digitorum superficialis(C8-T1), flexor digitorum profundus jari 2-3 (C8-T1), flexor policis longus (C8-T1), pronator quadratus (C7-C8)
  • Tangan : abductor policis brevis (C8-T1), Opponent policis (C8-T1), flexor policis brevis (C8-T1), Lumbrical 1-2 (C8-T1)
How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
39
Q

Plexus lumbosacral terdiri atas

A

Plexus lumbosacral terdiri atas plexus lumbal Dan plexus sacral yg dihubungkan oleh trunkus lumbosacral

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
40
Q

Plexus lumbal dibentuk oleh

A

Plexus lumbal dibentuk Oleh radix T12-L4

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
41
Q

Plexus sacral dibentuk oleh

A

Plexus sacral dibentuk Oleh radix L4, L5, S1, S2, S3, S4

42
Q

Trunkus lumbosacral dibentuk oleh

A

L4, L5

43
Q

Nervus sciatic dibentuk oleh

A

Nervus sciatic dibentuk oleh Trunkus lumbosacral (yg berasal Dari L4,L5) Dan plexus sacral (L4,L5, S1,S2,S3)
Merupakan saraf paling besar di tubuh

44
Q

Plexus lumbal memberikan cabang

A
3 saraf kecil
- ileohipogastric (T12-L1)
- ileoinguinal (T12,L1)
- genitofemoral (L1,L2)
3 saraf besar
- femoralis (divisi posterior L2,L3,L4)
- obturator (divisi anterior L2,L3,L4)
- lateral femoris cutaneous (L2,L3)
45
Q

Nervus sciatic terdiri atas divisi ; Dan memberikan cabang membentuk

A

Nervus sciatic memberikan 2 cabang awal

  • nervus gluteus superior
  • nervus gluteus inferior

Nervus sciatic terdiri 2 divisi :

  • nervus sciatic divisi tibial Di medial
  • nervus sciatic divisi peroneus komunis Di lateral. Lebih rentan cidera krn lebih kecil, Dan supportive tissue lebih sedikit.

Kemudian Di proximal fossa popliteal bercabang menjadi

  • nervus tibialis
  • nervus peroneus komunis
46
Q

Nervus sciatic mempersarafi

A
  • Nervus sciatic divisi tibial memberi inervasi pada : semitendinosus, semimembranosus, long head biceps femoris, adductor Magnus
  • Nervus sciatic divisi peroneus memberi inervasi pada : cabang short head biceps femoris.
47
Q

Nervus tibial memberikan cabang; menginervasi

A

N. Tibial menginervasi : gastrocnemius, soleus, tibialis posterior, flexor digitorum longus, flexor hallucis longus
Nervus tibial memberikan cabang nervus suralis. Kemudian pada medial ankle, memberikan 3 cabang terminal : (1) n. Calcaneal (2) n. Medial plantar (3) n. Lateral plantar

48
Q

Nervus peroneus komunis dibagi menjadi, menginervasi

A

Nervus peroneus komunis dibagi menjadi 2, yaitu:

  • n. Peroneus superficialis : menginervasi m. Peroneus longus Dan brevis, Dan kulit 2/3 bawah aspek lateral Dan kaki dorsal
  • n. Peroneus profundus : m.tibialis anterior, ekstensor hallucis , ekstensor digitorum longus Dan brevis, peroneus Tertius. Sensory antara jari 1 Dan 2
49
Q

Cara membedakan peroneal profundus neuropathy dengan L5 radiculopathy

A

Pada peroneal profundus neuropathy ;
- terdapat drop foot Tanpa gangguan eversi kaki (krn eversi dipersarafi n. Tibialis (m. Tibialis posterior))

Membedakan peroneal communis dgn L5 radiculopathy

  • m. Tibialis superficialis normal
  • superficial peroneal SNAP abnormal
50
Q

Nervus femoral menginervasi

A
N. Femoral menginervasi: 
M. Iliacus (hip flexi) (L2,L3)
M. Psoas mayor (hip flexi) (L2,L3,L4)
Quadriceps (knee extension) (L3, L4)
Sartorius (tigh abduksi, fleksi, eksternal rotasi) (L2,L3,L4)
51
Q

Cabang cutaneous nerve femoralis

A
  1. Medial femoral cutaneous
  2. Intermediate femoral cutaneous
  3. Nervus saphenous
    Cabang ini memberikan informasi sensorik Dari anteromedial thigh, medial leg, medial malleolus arcus kaki.
52
Q

Nervus obturator menginervasi

A
Nervus obturator terdiri atas ; 
- divisi anterior : inervasi 
adductor brevis, 
adductor longus, 
gracilis muscle
- divisi posterior : 
obturator externus
Adductor Magnus (juga diinervasi sciatic)
53
Q

Nervus ulnaris menginervasi

A
N. Ulnaris didominasi radix C8-T1. 
Menginervasi : 
Flexor carpi ulnaris
Flexor digitorum profundus
Palmaris brevis
Abductor digitie minimi
Flexor digiti minimi
Opponens digiti minimi
Lumbrical 3-4
Dorsal interossei
Palmar interossei
Adductor pollicis
Flexor pollicis brevis (bersama N. Median)
54
Q

Ulnar nerve palsy klinis

A
  • claw hand : jari 4-5 hiperekstensi pada metacarpophalangeal Dan partial fleksi pada interphalangeal.
  • waternbeg’s sign : jari 5 abduksi saat istirahat
  • froment’s sign : saat Akan adduksi jempol (saat memegang kertas antara jempol Dan telunjuk), jempol menjadi fleksi (krn flexor policis longus Masih intak).

Guyon kanal : terjadi kompresi n ulnar pada pergelangan tangan.

55
Q

Guyon kanal

A

Guyon kanal : terjadi kompresi n ulnar pada pergelangan tangan.
Klinis : claw hand, Wattenberg sign, froment’s sign.
Sensasi hipothenar imminen Masih intak

  • claw hand : jari 4-5 hiperekstensi pada metacarpophalangeal Dan partial fleksi pada interphalangeal.
  • waternbeg’s sign : jari 5 abduksi saat istirahat
  • froment’s sign : saat Akan adduksi jempol (saat memegang kertas antara jempol Dan telunjuk), jempol menjadi fleksi (krn flexor policis longus Masih intak).
56
Q

Nervus radialis menginervasi

A

M triceps (C6, C7, C8)
M. Brachioradialis (C5,C6)
Extensor carpi radialis longus (C5,C6)
Extensor carpi radialis brevis (C5,C6)

57
Q

Di bawah siku, n radialis bercabang menjadi 2, yaitu

A

Di bawah siku, N radialis bercabang menjadi 2, yaitu

  • n. Posterior interosseous : supinator (C6,C7), extensor carpi ulnaris (C7,C8), ekstensor digitorum communis (C7,C8), extensor digiti minimi (C7,C8), abductor policis longus (C7,C8), Extensor policis longus (C7-C8), Extensor policis brevis (C7-C8), extensor indicis (C7-C8)
  • n. Superficial sensory: dorsolateral setengah , proximal jari 1,2,3
58
Q

Radial neuropathy

A

Wrist drop

59
Q

Median neuropathy

A

Benedictine sign : saat mengepal, jari 1 tidak dapat fleksi, jari 2 fleksi parsial, jari 4-5 fleksi total

60
Q

Anterior interosseous neuropathy

A
  • OK sign : saat tangan membentuk OK sign, distal phalang tidak dpt fleksi , krn kelemahan fleksor digitorum profundus jari 2-3.
  • Tidak Ada sensorik yg hilang
61
Q

Erb’s Palsy

A

Erb’s Palsy : duchenne palsy : lesi trunkus superior plexus brachialis. Pada C5-C6.
Otot yg terpengaruh : m. Deltoid, biceps, brachialis.
Saraf yg umumnya terlibat : n. Suprascapular, n. Musculocutaneous, n axillaris

Etiology :
Terjadi Karena bahu dipaksa turun saat leher fleksi pada arah berlawanan.
Klinis :
- “waiter’s tip position : lengan atas adduksi Dan internal rotasi, lengan bawah fleksi Dan pronasi

62
Q

Klumke’s Palsy

A

Lesi plexus brachialis trunkus Inferior, mengenai C8-T1

Klinis :

  • claw hands : lengan bawah supinasi, pergelangan Dan jari tangan fleksi
  • bila melibatkan T1 bisa terjadi Horner syndrome : myosis, ptosis
63
Q

Lesi trunkus Inferior, klinis

A

Lesi pada distribusi C8-T1.
Kelemahan otot yg diinervasi N ulnar Dan median
- kelemahan otot intrinsic tangan
- hilangnya sensoris lengan bawah medial Dan tangan.

64
Q

Neurogenic thoracic outlet syndrome

A

: kompresi pada radix C8 T1
Klinis :
- kelemahan otot intrinsic tangan
- hilangnya sensoris lengan bawah medial Dan tangan

65
Q

Long thoracic nerve injury

A

Long thoracic berasal Dari radix C5-C6-C7.
Lesi menyebabkan kelemahan m. Serratus anterior, sehingga menyebabkan winging scapulae.

Winging scapulae juga dapat disebabkan kelemahan m.rhomboid

66
Q

Suprascapular nerve entrapment

A

Biasanya pada athlete Atau kecelakaan.
Klinis :
- nyeri bahu
- kelemahan m. Supraspinatus : tidak dpt abduksi (30 derajat)
- kelemahan m. Infraspinatus: rotasi bahu saat siku fleksi

67
Q

Thoracodorsal nerve injury

A

Nervus thoracodorsal berasal Dari chorda posterior.
Klinis :
- kelemahan m. Latissimus dorsi (adduksi lengan atas)

68
Q

Lesi C5, klinis

A
  • lesi N dorsal scapulae; inervasi m rhomboids : intrascapular wasting
  • lesi N. Phrenicus ; kelemahan ipsilateral diafragma
69
Q

Axillary neuropathy

A

Nervus axillary merupakan kelanjutan chorda posterior, membawa terutama serabut C5,C6
N. Axillaris menginervasi
- M. Deltoid (abduksi 30-90 derajat (30 derajat pertama oleh N supraspinatus, trapezius lebih Dari 90 derajat))
-M. Teres minor (eksternal rotasi)
- sensoris lateral atas lengan atas

70
Q

Musculocutaneous neuropathy

A

N. Musculocutaneous menginervasi

  • m coracobrachialis : fleksi Anterior lengan atas
  • m brachialis : fleksi siku
  • m. Biceps bracii : fleksi siku , supinasi lengan bawah

Ps : m. Brachioradialis yg diinervasi N. Radialis : supinasi lengan bawah saat ekstensi

71
Q

Waternberg syndrome/ superficial sensory radial neuropathy

A

Disestesia /Baal pada dorsolateral tangan.

Tidak Ada kelemahan motorik

72
Q

Cervical plexus

A

Terdiri atas Rami anterior C1-C4
Menginervasi
- Levator scapulae
- sensoris kepala posterior Dan leher

73
Q

S1 radiculopathy, Klinis Dan Diagnosis

A

Klinis :
- nyeri Dari bokong turun ke paha belakang, tungkai belakang, lateral kaki.
- gangguan sensoris pada dermatom S1, terutama kaki lateral Dan jari kelima.
- kelemahan dominan : plantar flexi Dan toe fleksi.
- reflex deep tendon ankle turun
- SNAP normal
- H reflek turun /tidak ada
- otot yg terpengaruh: abductor hallucis, abductor digitie quinti pedis, soleus, medial Dan Lateral gastrocnemius, ekstensor digitorum brevis, biceps femoris (long+short head), gluteus maximus.
Otot yg sebagian diinervasi S1 : tibialis posterior, fleksor digitorum brevis, gluteus medius, tensor fascia latta

74
Q

Pronator teres syndrome

A

Kompresi nervus median saat melewati dua head pronator teres.
Kasus jarang, umumnya berkaitan dengan medial epicondylitis / “ golfer’s elbow”

75
Q

L2,L3,L4 radiculopathy; beda dengan lumbar plexopathy

A

Nyeri pada hip Dan groin, menyebar ke paha anterior Dan medial.
Jika melibatkan L4, menyebar hingga medial tungkai.

Pada radiculopathy, SNAP normal, sedang plexopathy abnormal. Paraspinal fibrilasi terlihat pada radiculopathy

76
Q

nervus femoral cutaneous lateral

A

saraf berasal Dari L2-L3

- murni sensorik aspek anterolateral paha.

77
Q

Neurotransmitter utama pada sistem saraf otonom

A

Norepinephrine Dan Acetylcholine.

Norepinephrine acts on β1-receptors on the sinus node increasing
the heart rate. Epinephrine is released by the adrenal
medulla, and exerts similar actions to norepinephrine at α-
receptor

78
Q

enteric nervous system

A

Terdiri atas myenteric Auerbach’s (terkait motilitas usus )
Dan submucosa plexus Meissner (terkait sekresi)

myenteric (or Auerbach’s) plexus that is located between the outer
and inner smooth muscle layers of the gastrointestinal tract and the
submucous (or Meissner’s) plexus, which is located between the
circular muscle layer and the mucosa.

79
Q

Saraf parasimpatis terdiri atas 2 bagian;

A

Parasympathetic nervous system terdiri atas:

  • cranial portion : serabut yg berasal dari batang otak dan berhenti ke area target melalui :
    (1) oculomotor, (2) facial, (3) glossopharyngeal, (4) vagus.
  • Sacral Portion: S2 s/d S4 spinal cord
    , menginervasi genitourinary Dan distal colon
80
Q

Neurotransmitter dominan pada saraf simpatis Dan parasimpatis

A
  • Preganglion serabut sympathetic Dan parasympathetic
    : acetylcholine yang beraksi pada nicotinic receptor pada ganglia.
  • Postganglion Parasympathetic : acetylcholine.
  • postganglionic sympathetic :norepinephrine, kec sweat glands: acetylcholine Dan beraksi pada muscarinic receptors.
81
Q

Inervasi simpatis ke kepala dibawa oleh

A

sympathetic innervation to the head is carried by C8-T2,

82
Q

Sinaps ganglia serabut saraf simpatis dan parasimpatis

A

Parasimpatis : Ganglia sinaps dekat dengan area target. Serabut preganglion panjang, serabut post ganglion pendek
Simpatis : Ganglia sinaps pada paravertebral. Serabut preganglion pendek, post ganglion panjang

83
Q

Efek parasimpatis

A

parasympathetic nervous
system leads to vasodilation, bradycardia, production of bronchial
secretions, gastric acid production, lacrimation, salivation,
pupillary constriction, and erection.

84
Q

Gray Rami communicantes Dan white rami communicantes

A

White Rami communicantes membawa serabut saraf preganglion

Gray Rami communicantes membawa serabut post ganglion

85
Q

Intermediolateral cell column medulla spinalis

A

Terdiri Dari serabut saraf preganglion simpatis Dari T1-L2

86
Q

Serabut post ganglion yg mensuplai region thoracic

A

T1-T4

87
Q

Serabut post ganglion yg mensuplai region subdiaphragmatic

A

Serabut post ganglion yg mensuplai region subdiaphragmatic (termasuk pembuluh darah, gastrointestinal, genitourinary) : T5-L2

88
Q

Inervasi ereksi Dan ejakulasi

A
  • Ereksi diinervasi oleh saraf parasimpatis Dari S3-S4 dibawa oleh nervus pudendus
  • Ejakulasi dibawa oleh saraf simpatis , yg dimediasi Oleh arkus reflek ; afferent dibawa oleh nervus dorsalis penis Dan nervus pudendal ke S3-S4, efferent nervus perineal cabang n pudendal
89
Q

Persarafan micturition

A

Micturition memiliki komponen volunter Dan involunter.
- Komponen Volunter : external urethral spinchter, dimediasi saraf simpatis Dari L1-L2. Pusat di medial frontal micturition centers
located in the paracentral lobules (the medial continuation of the
precentral gyrus)
- Komponen involunter : m. Detrusor , dimediasi saraf parasimpatis S2-S4. Pusat regulasi reflek destrusor pada pontine

90
Q

Medulla spinalis terdiri atas

A

Medulla spinalis terdiri atas 31 pasang spinal nerve roots ;8 cervical, 12 thoracic, 5 lumbar, 5
sacral, and 1 coccygeal

91
Q

Medulla spinalis terdapat pelebaran pada

A

Cervical Dan lumbosacral

92
Q

Pada dewasa , medulla spinalis berakhir pada

A

L1-L2

93
Q

Denticulate ligament

A

ligament extends on both sides of

the spinal cord between the pia mater and the dura mater

94
Q

Elektrodiagnosis study pada ALS (Amyotrophic lateral sclerosis)

A

Electrodiagnostic features of ALS include evidence of ongoing
denervation indicated by the presence of spontaneous activity
(fibrillation potentials) and chronic denervation (reduced
recruitment, polyphasic motor units). Other variable features
include fasciculation potentials and motor unit instability
(variability of amplitude of the motor unit and repetitive
discharges). Reduced motor unit recruitment with a rapid firing
rate on EMG reflects compensation of existing motor units for
those that are no longer functional, and only a single motor unit
may be seen to be activated during voluntary contraction in a
severely denervated muscle. Sensory NCS are normal. EMG/NCS is
indicated in the evaluation of a patient with suspected ALS, and
should include evaluation of cervical, thoracic, and lumbosacral
regions routinely, and of bulbar region when clinically affected

95
Q

Lumbar stenosis. Klinis

A

Klinis : keluhan nyeri dominan pada tungkai (pseudoclaudicatio / neurogenic claudicatio). nyeri punggung bawah. Nyeri dirasakan tajam, menjalar dari punggung bawah, bokong hingga tungkai. Pada saat berdiri lama dan berjalan, nyeri makin terasa dan disertai baal dan kelemahan tungkai. Baal dan kelemahan membaik saat sitirahat/duduk. Lebih enak tidur miring. Lebih enak jalan Naik daripada jalan turun. Terdapat Gangguan bowel -bladder Pada pemeriksaan fisik ditemukan penurunan refleks achilles dan pulsasi arteri dorsalis pedis positif. Menggunakan sepeda statis tidak nyeri (bedanya dgn claudicatio intermittent, saat Naik sepeda statis terdapat nyeri)
Membaik dengan fleksi lumbal, memburuk dengan ekstensi

96
Q

Ankylosis spondylitis

A

Klinis :

  • nyeri tumpul punggung bawah, pantat.
  • nyeri terutama saat istirahat, bangun tidur. Nyeri membaik dengan Aktivitas. (Pada kondisi memburuk, nyeri terjadi saat istirahat /Aktivitas)
  • umumnya berkaitan dengan rheumatoid arthritis
  • mobilitas terbatas (nyeri fleksi, ekstensi, lateral)
97
Q

Cauda Equina Syndrome

A

Cauda Equina Syndromeoccurs from a central disc herniation and is serious requiring immediate surgical intervention. The symptoms include bilateral leg pain, loss of perianal sensation (anus), paralysis of the bladder, and weakness of the anal sphincter

98
Q

HNP

A

Nyeri memberat dengan batuk, bersin, Atau berubah posisi tertentu. Terdapat Rasa kesemutan, Baal, kelemahan.
Lokasi tersering L5-S1

99
Q

Facet joint syndrome

A
  • episode nyeri Akut, intermittent, terjadi sewaktu waktu. Terutama saat duduk (menyetir Mobil)
  • nyeri punggung menjalar ke bokong, tungkai Sisi belakang, jarang menjalar ke depan/lutut seperti pada hernia
    Facet joint syndrome is an arthritis-like condition of the spine that can be a significant source of back and neck pain. It is caused by degenerative changes to the joints between the spine bones. The cartilage inside the facet joint can break down and become inflamed, triggering pain signals in nearby nerve endings
100
Q

Double crush syndrome

A

kompresi berbeda pada dua atau lebih
lokasi di sepanjang perjalanan saraf perifer yang muncul bersamaan dan
secara sinergis meningkatkan intensitas gejala.
Misal pada CTS Dan radiculopathy cervical

101
Q

Botulinum toxin electrodiagnostic study

A

hasil SNAP normal, CMAP didapatkan penurunan amplitudo yang membaik setelah kontraksi maksimal 10 deti, RNS frekuensi 3 Hz mengalami decrement dan RNS frekuensi 30 – 50 Hz dengan kontraksi maksimal didapatkan increment

Botulism included characteristic EMG findings. Decremented response to repetitive nerve stimulation at low frequency (3 Hz) facilitated response to repetitive nerve stimulation at high frequencies (10–50 Hz) and low compound muscle action potential (CMAP). Motor nerve CMAP amplitudes of our patient were slightly lower, and there was more than 50% increase in the amplitudes after 10 s of maximal muscle and consecutive ulnar nerve stimulation showed aggravated incremental response on the high frequencies (20–30 Hz).