Gawat Paru (ARDS, atelektasis, Influenza, Pneumothorax, SARS/Covid-19); dr. Adorisye Saptati Fornia, Sp.P Flashcards

(168 cards)

1
Q

kondisi terdapatnya udara di dalam kavum pleura

A

pneumothorax

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
2
Q

Apa yang dimaksud dengan pneumothorax ventil atau tension?

A

pneumotoraks dengan kondisi fistel pleura viseral bersifat ventil. keadaan gawat darurat yang jika tidak diatasi menyebabkan hipoksemia, gagal napas akut, syok, hent jantung, dan kematian

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
3
Q

Apa itu prosedur micheme?

A

aspirasi oleh tekanan negatif

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
4
Q

Apa saja klasifikasi penumothorax?

A

spontan dan traumatik

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
5
Q

Apa yang masuk kedalam spontan?

A

spontan primer dan sekunder

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
6
Q

Apa yang masuk kedalam traumatik?

A

iatrogenik dan noniatrogenik

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
7
Q

Apa yang dimaksud dengan spontan primer?

A

pneumotoraks yang terjadi tiba-tiba tanpa didahului riwayat penyakit paru maupun trauma sebelumnya. Pneumotoraks spontan primer tidak didahului kecelakaan dan dapat terjadi pada individu yang sehat

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
8
Q

Bagaimana ciri penderita spontan primer?

A

Laki-laki, tinggi, kurus, berusia antara 20-40 tahun, merokok

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
9
Q

Apa yang dimaksud dengan spontan sekunder?

A

pneumotoraks yang terjadi didahului riwayat penyakit paru sebelumnya

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
10
Q

Apa saj apenyebab spontan skekunder?

A

penyakit PPOK, bullous disease, tuberkulosis, dan keganasan.

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
11
Q

Indsidensi spontan sekunder sering ditemukan pada siapa?

A

Insidens PSS lebih sering dijumpai pada usia yang lebih tua Usia terbanyak yaitu antara 60-65 tahun, dan penderita PPOK

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
12
Q

Keganasan yang menyebabkan PSS apa aja?

A

karsinoma paru

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
13
Q

Infeksi yang menyebabkan PSS apa aja?

A

tb, pneumonia, pneumocitis

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
14
Q

Pneyakit paru suppuratif penyebab PSS?

A

bronkiektasis dan fibrosis kistik

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
15
Q

Apa yang dimaksud pneumotoraks traumatik?

A

pneumotoraks yang terjadi pada seseorang dengan riwayat trauma sebelumnya

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
16
Q

Apa yang dimaksud dengan pneumothorax traumatik iatrogenik?

A

pneumotoraks yang terjadi akibat konsekuensi tindakan medis sebelumnya, baik yang memang disengaja untuk tujuan tertentu maupun tidak sengaja

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
17
Q

Paling banyak penyebab iatrogeniknya apa?

A

transthoracic neddle aspirations dan biopsi transtorakal

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
18
Q

Apa yang dimaksud dengan penumothorax traumatik non iatorgnik?

A

pneumotoraks yang terjadi disebabkan trauma baik tajam atau tumpul & tidak berkaitan dengan tindakan medis

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
19
Q

Penyebab utama pneumo non iatro?

A

trauma dibedakan menjadi trauma tajam (penetrating trauma) & tumpul (blunt/nonpenetrating trauma)

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
20
Q

Contoh trauma tajam?

A

Trauma tajam berkaitan luka tembak, luka tusuk, korban ledakan, atau robekan benda asing sampai ke pleura

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
21
Q

Contoh trauma tumpul?

A

Trauma tumpul biasa terjadi pada kecelakaan, jatuh, dan pukulan sehingga sering melibatkan fraktur iga dan menyebabkan hematopneumotoraks

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
22
Q

Klasifikasi penumothoraks berdasarkan jenis kebocorannya?

A

terbuka, tertutup, ventil

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
23
Q

Fistula adalah?

A

hubungan abnormal antara dua bagian tubuh yang pada kondisi normal terpisah satu sama lain.

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
24
Q

Pneumothoraks bila ada fistula pada pleura?

A

Fistula bronkopleura dan Fistula alveolopleura

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
25
Apa yang dimaksud dengan pneumo terbuka?
pneumotoraks yg terjadi akibat terdapat penghubung antara rongga pleura dgn bronkus yg merupakan saluran terbuka dengan dunia luar.
26
Apa penyebab pneumo terbuka?
terjadi akibat tdpt fistula bronkopleura/alveolopleura
27
Berapa perbedaan tekana intrapleura dengan tekanan udara bebas pada pneumo terbuka ?
nol sehingga udara kaan mudah masuk dan kleuar dari lrongga pleura tanpa halangan
28
Apa yg dimaksud dengan pneumo tertutup?
pneumotoraks yang terjadi pada keadaan rongga pleura tertutup/tidak memiliki hubungan dengan dunia luar.
29
Kapan pneumo tertutup terjadi?
Pneumotoraks tertutup terjadi ketika tidak ada pergerakan udara di dlm rongga pleura sehingga Udara terjebak di dlm rongga pleura disebabkan lubang/fistula penyalur udara masuk telah menutup
30
. Fistel yang bersifat ventil menyebabkan apa?
pada waktu inspirasi udara masuk ke saluran napas melalui lubang fistel yang terbuka, tp waktu ekspirasi udara di dlm rongga pleura tak dapat keluar
31
Apa saja perubahan fisiologi pada pneumo ventil?
Penurunan kapasitas vital Paru kolaps --> shunting intrapulmonal --> AADO2↑↑ Penurunan tekanan parsial oksigen arterial (PaO2) Hipoksemia --> Gagal Napas Asidosis Respiratorik Pendesakan mediastinum --> gangguan sirkulasi darah Kompresi pada jantung dan pembuluh darah besar terutama vena kava menurunkan venous return. Pengisian diastolik dan curah jantung menurun.
32
Apa saja hasil anamnesis yang bisa ditemukan?
sesak napas dan nyeri dada yg biasanya bersifat mendadak, Tanya Riwayat Trauma, riwayat penyakit sebelumnya, dan riwayat tindakan yang menjadi faktor risiko pneumotoraks.
33
Bagaimana keadaan umum pasien?
sesak, nyeri, gelisah
34
Bagaimana TTVnya?
Takipnea, Takikardia, Penurunan Saturasi O2, Hipotensi (Waspada Penurunan tekanan sistolik ≤ 90 mmHg)
35
Bagaimana hasil pemfisnya?
Inspeksi : tampak hambatan pengembangan paru (pergerakan dinding dada sisi pneumotoraks tampak tertinggal), dinding dada tampak asimetris Palpasi fremitus raba menurun/menghilang Perkusi hipersonor pada sisi paru yang terkena Auskultasi penurunan/menghilangnya suara napas
36
Apa saja tanda kegawatan?
gelisah, siansis, syok, penuruan kesadaran, kesalahan otot napas, pergeseran apeks jantung
37
Bagaimaan gambaran radiologis penumo ventil?
paru kolaps, hiperlusen dan avaskuler, trakea terdesak, jantung terdesak, pendataran atau pendesakan diafragma ke inferior
38
Apa yang berkaitan dengan resiko kematiannya?
berkaitan dgn keterlambatan diagnosis, kurang tepat diagnosis, terlalu lama menunggu foto toraks, dan kesalahan interpretasi foto toraks.
39
Berhubungan dengan apa ketepatan dx pneumo ventil?
jam terbang atau pengalaman dokter
40
Bagaimana tx pneumo ventil?
Lakukan evaluasi ABC pada semua pasien pneumotoraks ventil terutama bila ada riwayat trauma. Pastikan jalan napas paten dan ventilasi adekuat. Periksa sirkulasi dengan meraba nadi, periksa saturasi oksigen, dan ukur tekanan darah. Segera atasi masalah bila ditemukan penghalang pada evaluasi ABC Periksa adakah hematopneumotoraks.
41
Bagaimana tatalaksana awal pneumo ventil?
terapi oksigen suplemental dan tindakan dekompresi secepatnya
42
Apa tujuan tindakan dekompresi?
tindakan penyelamatan. akan menyebabkan tercapai perubahan dari keadaan tension menjadi simple pneumothorax.
43
Dimana lokasi dekompresinya?
pada sela iga ke-2 di linea midklavikularis pada hemitoraks yang mengalami pneumotoraks.
44
Bagaimana tatacara dekompresinya?
Bersihkan area tindakan dengan betadin dan kapas alkohol Anestesia lokal dengan lidokain sebelum insersi jarum. Tindakan dekompresi menggunakan tension pneumotorak needle (bila tidak ada menggunakan kateter intravena /venflon ukuran 14 - 16 G), tusukan pada sela iga ke 2 line midclavicularis dinding dada sampai mencapai kavum pleura. Jarum dikeluarkan perlahan dan kanul plastik kateter dipertahankan. Udara akan terasa mengalir keluar dari dalam selongsong kanul. Segera fiksasi ujung kanul untuk membantu stabilisasi dan mencegah pergeseran posisi/terlepas, menggunakan plester Asherman chest seal (jika tidak ada gunakan disposable syringe 10 cc yang dipotong pada ujungnya, dan penahan buatan). Sambungkan ujung needle dengan selang penghubung menuju ke Water seal drainage system, pastikan akan tampak gelembung/ bubble pada botol, dan undulasi pada selang Tutup area dengan kasa dan plester
45
Menggunakan jarumberapa dekompresinya?
14 – 16 G
46
Komplikasi apa saja yang bisa terjadi pada pneumi ventil?
pneumomediatinum, gg hemodinamik ditandai dengan hipotensi, syok, dan penurunan kesadaran, trauma menyebabkan komplikasi hematopneumotoraks, fraktur iga, flail chest dan robekan fistula bronkopleura yg luas, Reexpansion pulmonary edema akibat peningkatan permeabilitas pembuluh darah paru pada pengembangan paru yang terlalu cepat
47
Kenapa bisa terjadi komplikasi pada pneumo ventil?
akibat gangguan sirkulasi, gangguan ventilasi, trauma, dan perdarahan.
48
Bagaimaan prognosisnya?
dubia: Pneumotoraksventil memiliki prognosis buruk dengan risiko kematian yang tinggi apabila disertai insufisiensi pernapasan dan kolaps kardiovaskular.
49
Kapan prognosis jadi buruk?
apabila diagnosis tidak segera diketahui atau penatalaksanaan terlambat.
50
Apa saja kriteria suspek?
- ISPA (ISPA: demam(>38C) / Riwayat demam; disertai salah satu gejala penyakit pernapasan) *DAN pada 14 hari terakhir sebelum muncul gejala dari Riwayat perjalanan/ tinggal di negara/wilayah Indonesia yang melaporkan transmisi lokal - Salah satu gejala/tanda ISPA* DAN pada 14 hari terakhir sebelum muncul gejala dari Riwayat kontak dengan kasus konfirmasi/ probableCOVID-19 - ISPA berat/ Pneumonia berat yang membutuhkan perawatan di RS DAN tidak ada penyebab lain berdasarkan gambaran kli nis yang meyakinkan
51
Bagaimana kriteri dari kasus probable?
Kasus suspek dengan: *ISPA berat/ARDS/meninggal *Gambaran klinis meyakinkan COVID 19
52
Apa ciri dari kasus probable?
Belum ada hasil lab RT-PCR atau satu kali PCR negatif
53
Kapan dikatakan terkonfirmasi covid?
Dinyatakan positif terinfeksi virus COVID-19 dibuktikan dari pemeriksaan lab RT-PCR, Kasus KonfirmasI dengan Gejala (Simptomatik), dan Kasus Konfirmasi tanpa Gejala (Asimptomatik)
54
Kapan bisa dikatakan riwayat kontak erat?
- Kontak tatapmuka/berdekatan dalam radius 1meter + jangka waktu >15menit - Sentuhan fisik langsung (bersalaman,berpegangan tangan,dll) - Orang yang memberikan perawatan langsung,tanpa menggunakan APD sesuai standar - Situasi lainnya yang mengindikasikan adanya kontak ber dasarkan penilaian risiko local yang ditetapkan oleh tim penyelidikan epidemiologi setempat
55
Apa saja klasifikasi derajat keparahannya?
tanpa gejala, ringan, sedang, berat, kritis
56
Apa saja yang termasuk gejala ringan?
- Tanpa bukti pneumonia virus / hipoksia - Demam, batuk, fatigue, anoreksia, napa spendek, myalgia - Gejala tidak spesifik: nyeri tenggorokan, kongest ihidung, sakit kepala, diare, mual, muntah, anosmia, ageusia sebelum onset gejala pernpasan - Gejala atipikal pada pasien usia tua/ immunocompromised
57
61. Apa saja gejala sedang remaja dewasa?
- Tanda klinis pneumonia (demam, batuk, sesak, takipnea - Tanpa pneumonia berat (SpO2 >93% roomair)
58
Bagaimana gejala sedang pada anak?
Anak-anak  Klinis pneumonia tidak berat (batuk/ sulit napas+ napas cepat dan/atau retraksi dinding dada), Tanpa pneumonia berat
59
Bagaimaan gejala berat pada remaja atau dewasa?
Tanda klinis pneumonia DAN salah satu dari *RR > 30 x/menit *Distres pernapasan berat *SpO2<93% room air
60
Bagaimana gejala berat pada anak?
Tanda klinis pneumonia DAN salah satu dari *Sianosis sentral/ SpO2< 93% *Distres pernapasan berat *Tanda bahaya umum(tidak mampu menyusui/ minum, letargi, penurunan kesadaran, kejang) *Napas cepat/ tarikan dindingdada
61
Bagaimaa kriteri napas cepat?
usia<2 bulan, ≥60x/menit; usia2–11 bulan, ≥50x/menit; usia1–5 tahun, ≥40x/menit; usia>5 tahun, ≥30x/menit.
62
Apa saja gejala kritis?
ARDS, sepsis, syok sepsis
63
Berapa maksmal dilakukan swab pada pasien terkonfirmasi?
3 kali
64
Jika hasil swab hari ke 1 positif bagaimana?
gaperlu swab hari kedua
65
Kalau hasil hari kesatu negatif?
swab hari kedua
66
Kapan dilakukan PCR untuk follow up?
dengan gejala berat
67
Kapan follop up pasien ranap dilakukan?
dilakukan10 hari setelah pengambilan swab yang positif
68
Berapa lama isolasi mandiri dilakukan?
10 hari sejak pengambilan spesimen diagnosis
69
73. Siapa yang mantau isoman?
70
Kapan PCR dofollow up pada isoman?
PCR followup dilakukan pada harike 11/12
71
Apa yang harus idlakukan jika pasien terkonfirmasi tapi tanpa gejala?
isoman
72
Bagaimana tatalaksana non farmako pada isoman?
Ukur suhutubuh 2x sehari *Menggunakan masker jika keluar kamar Cucitangan Jaga jarak Terapkan etika batuk Cuci alat makan-minum segera dengansabun Jikaterjadi peningkatan suhu tubuh >3 8C  lapor petugas ke FKTP
73
Demam suhu berapa harus lapor?
38 derajat
74
Tx isoman apa aja?
Vitamin C non-acidic 3-4x 500mg ( 14hari) Tablet hisapvitamin C 2x500mg (30hari) Multivitamin dengan kandungan vitamin C 1-2 tabler perhari (30hari) Komorbid(+)lanjutkan pengobatan Rutin meminum ACE-inhibitordan ARB konsultasike SpPD/SpJP Obat dengan sifat antioksidan Obat suportif lainnya
75
Apa pilian vitamin c pada gejala ringan?
Vitamin C non-acidic 3-4x500mg (14 hari) Tablet hisap vitamin C 2x500mg (30 hari) Multivitamin dengan kandungan vitaminC 1-2 tablert perhar i(30 hari) Dianjurkan konsumsi vitamin C, B, E, zink
76
Apa antivirus yang bisa digunakan pada gejala ringan?
Antivirus(salah satu dibawahini) - Oseltamivir (Tamiflu) 2x75mg5-7hari - Kombinasi opinavir + ritonavir (Aluvia) 2x400/100mg10hari - Favipiravir (Avigan)2x600mg5hari
77
Bagaimana isolasi pada gejala sedang?
Rujuk ke RS dengan perawatanCOVID-19/RS daruratCOVID-19 *Isolasi di RS perawatanCOVID-19/RS darurat COVID-19 *PCR swab sesuai jadwal
78
82. Bagaimana tx non farmako apda gejala sedang? - Istirahat total,berikan kalori danhidrasi yang adekuat,cek keseimbangan elektrolit,terapi oksigen - Pemeriksaan darah perifer lengkap dengan hitung jenis. Pan tau CRP, fungsiginjal, fungsi hatidan fototoraks
- Istirahat total,berikan kalori danhidrasi yang adekuat,cek keseimbangan elektrolit,terapi oksigen - Pemeriksaan darah perifer lengkap dengan hitung jenis. Pan tau CRP, fungsiginjal, fungsi hatidan fototoraks
79
Vitamin c pada gejala sedang?
Vitamin C 3x200 -400mg dalam 100cc NaCl 0.9% habis dalam 1 jam IV
80
Antibiotik pada gejala sedang?
Azitromisin 1x500mg IV/oral (5-7 hari) ATAU Levofloksasin (curiga infeksi bakteri) 1x750mg IV/oral (5-7 hari)
81
Antivirus pada gejala sedang?
Oseltamivir (Tamiflu) 2x75mg (5-7 hari) ATAU Kombinasilopinavir + ritonavi (Aluvia)2x400/100mg (10 hari) ATAU Favipiravir (Avigan) Hari 1:Loading dos 2x1600mg Hari 2-5: 2x600mg ATAU Remdesivir 200mg IV drip hari1dan 1x100mg IV drip (harke2 spke5 atauke)
82
Bagaimana isolasi dan pemantauan pada gejala berat atau kritis?
Di ruang isolasi RS Rujukan / rawat secara kohorting dan PCR swab sesuai jadwal
83
Bagaimaan tx non farmako pada gejala berat atau kritis?
Istirahat total, asupan kalori adekuat, kontrol elektrolit, status hidrasi, O2 Pantau: DPL, hitung jenis, CRP, fungsi ginjal, fungsi hati, hemos tasis, LDH, d-dimer, Perburukan  ray toraks serial
84
Apa saja yang harus dimonitoring pada gejala berat ?
Frekuensinapas>30x/menit *SpO2<93% *PaO2/FiO2<300 mmHg *↑ keterlibatan area paru> 50% pada radiologi toraks dalam 24-48 jam *↑ CRP progresif *Asidosis laktat progresif
85
Apa saja yang harus dimonitoring pada keadaan kritis?
Gagal napas yang butuh ventilasi mekanik,syok,gagal multiorgan yangbutuh ICU *Gagal napas+ARDSpertimbangkan ventilator mekanik *Pencegahan perburukan penyakit *ARDS/Efusi paru luas:high flow nasal cannula/HFNC(lebih disarankan) atau non-invasi vemechanical ventilation/NIV *Edema paru:batasi resusitasi cairan *Posisikan pasien sadar dalam posis tengkurap (awake prone position)
86
Berapa dosis NRM pada pasien gejala berat atau kritis?
15L/menit
87
Apa ynag harus dilakukan jika ada resiko aerosol?
lakukan diruangan tekanan negatif
88
Apa yang harus dilakukan pada pasien dengan ARDS ringan – sedang?
kombinasi awake prone position + HFNC/NIV 2x2 jam/hariper baikan oksigenasi & ↓ kebutuhan intubasi
89
Apa yang harus dilakukan jika pasien ARDS berat?
langsung ventilasi invasif
90
Apa saja kriteria ventilasi aman?
 Vol.tidal<8mL/kg Gejala gagal napas(-) Peningkatan FiO2/PEEP
91
Kapan diberikan ECMO?
diberikan bila fasilitas dan sumber daya tersedia,memenuhi indikasi,dan setelah pasien menerima terapi posisi prone dan ventilator ARDS yangmaksimal
92
Indikasi ECMO?
PaO2/FiO2<60mmHg (>6 jam) PaO2/FiO2<50mmHg (>3 jam) pH <7,20 + Pa CO2>80mmHg (>6 jam)
93
Apa kontraindikasi absolut ECMO?
- Clinical Fraility Scale kategori>3 - Ventilasi mekanik >10 hari - Komorbid bermakna - DM tidakterkontrol+ disfungsi organ kronik - Gagal organ multipel berat - Injuri neurologic akut berat - Perdarahan tidak terkontrol - Kontra indikasi pemakaianantikoagulan - Dalamproses resusitasi jantung paru
94
Apa vitamin c yang bisa digunakan pada gejala berat dan kritis?
Vitamin C 200-400mg/8 jam dalam100cc NaCl 0.9% habisdalam1 jam IV
95
Vitamin b1 yang digunakan pada gejal aberat dan kritis?
Vitamin B1 1 ampul/24 jam IV
96
Antibiotik yang digunakan pada gejala berat dan kritis?
Azitromisin 1x500mg IV/oral (5-7 hari) ATAU Levofloksasin (curiga infeksi bakteri) 1x750mg IV/oral (5-7 hari)
97
Pilihan antivirus untuk gejala berat dan kritis?
Oseltamivir (Tamiflu) 2x75mg (5-7 hari) ATAU Kombinasi lopinavir + ritonavi (Aluvia) 2x400/100mg (10 hari) ATAU Favipiravir (Avigan) Hari 1:Loading dose 2x1600mg Hari 2-5: 2x600mg ATAU Remdesivir 200mg IV drip hari1 dan 1x100mg IV drip( 2-5 sp10 hari)
98
Apa antikoagulan yang bisa dipakai pada gejala berat atau kritis?
Deksametason mg/24jam (10hari) atau kortikosteroid lain yang setara pada kasus berat yang mendapat terapi oksigen/ventilator
99
Apa saja gejala sisa yang mungkin masih tersis pasca kesembuhan?
fatigue, batuk, kongesti, sesak, anosmia, ageusia, sakit kepala, nyeri badan, diare, mual, nyeri abdomen, dan nyeri dada, confussion
100
Apa yang dimaksud dengan ARDS?
sindrom gagal pernapasan akut yang muncul bersamaan dengan hipoksemia arteri progresif, dispnea, dan peningkatan nyata dalam pekerjaan pernapasan.
101
Apa saja yang termasuk kedalam berlin criteria?
timing: Dalam satu minggu, atau mengalami gejala baru/memburuk selama seminggu terakhir. CXR: Kekeruhan bilateral konsisten dengan edema paru Edema: Bukan gagal jantung atau kelebihan cairan O2: Penurunan oksigenasi : Rasio PaO2/FiO2
102
Apa saja etiologi direct?
Pneumonia , Aspirasi Gaster, Cidera Inhalasi, Contusio pulmo, Vasculitis Pulmo, dan Tenggelam
103
Apa saja etiologi indirect?
Sepsis Non-pulmoner, Trauma, Pankreatitis, Luka Bakar Berat, Syok non Kardiogenik ,Overdosis Obat, dan Transfusi
104
penyebab ARDS?
terjadi akibat inflamasi akut yang mempengaruhi permukaan membran alveolar-kapiler, sehingga terjadi gangguan pertukaran gas paru-paru
105
patof ARDS?
peningkatan permeabilitas membran karena perekrutan neutrofil dan mediator inflamasi yang menyebabkan edem  eksudat hasil inflamasi menginaktifan surfaktan sehingga terjadi kolaps dan konsolidasi alveoli  kehilangan progresid area permukaan pertukaran gas sehingga terjadi vasokontriksi paru  sehingga terbentuk kompensasi hipoksia  jika inflamasi tidak secara efektif mengontrol tonus vaskular  darah yang tidak teroksigenasi secara langsung melewati paru tanpa ventilasi menuju jantung kiri
106
apa yang akan ditemukan pada anamnesis ARDS?
Dyspnea akut dan hipoksemia penyebab awal, kondisi kritis dan juga dengan gagal organ multisistem 12-48 jam tapi bisa sampai hitungan hari Dyspnea awalnya muncul dengan aktifitas --> berkembang dyspnea berat saat istirahat
107
apa saja yang ada pada pemfis ARDS?
Takipnea Takikardi Demam / Hipotermi Hipotensi Akral dingin Sianosis Ronki bilateral Penurunan suara dasar pada penggunaan ET / pneumothorax
108
apa pemeriksaan penunjang ARDS yang bisa dilakukan?
Laboratorium AGD Radiologi Monitoring hemodinamik Bronkoskopi Echocardiogram
109
bagaimana hasil lab pada ARDS?
- PaO2/FiO2 <300 - AGD : Alkalosis respiratorik, Asidosis metabolik (sepsis) - B-type natriuretic peptide (BNP) <100 pg/ml - Hematologi : Leukopenia , Leukositosis, Trombositopenia, ↑ VWF - Fungsi Renal: Acute tubular necrosis - Sitokin : ↑ IL-1, 1L-6, 1L-8
110
Bagaimana hasil echonya?
Eksklusi oedem kardiogenik
111
Bagaimana hasil radiologinya?
- Thorax polos : Infiltrat difus paru bilateral - CT (tidak rutin dilakukan): Emphysema , Penumothorax, Pneumomediastinum, Pleural effusions, Cavitation, dan Limfadenopati mediastinum
112
Tatalaksana ARDS?
Tatalaksana Penyebab Dasar Manajemen Oksigen dan ventilasi Manajemen hipokesemia refrakter Manajemen suportif
113
Kapan dikatakan mild ARDS?
pao2 > 200 mmhg atau fio2 kurang dr sama dengan 300 dengan PEEP atau CPAP 5 cmh2o
114
Kapan dikatakan moderete ARDS?
pao2 > 100 mmhg atau fio2 kurang dr sama dengan 200 dengan PEEP atau CPAP 5 cmh2o
115
Kapan dikatakan severe ARDS?
pao2 atau fio2 > 100 mmhg dengan PEEP 5 cmh2o
116
Berapa target terapi ventilasi?
Volume Tidal : 4 to 8 ml per kg IBW RR : maksimum 35 bpm SpO2 : 88% to 95% Plateau pressure : kurang dari 30 cm H2O pH : 7.30 to 7.45 Rasio inspirasi ekspirasi : kurang dari 1
117
Berapa target terapi oksigenasi?
Ada Manfaat dari PEEP baik rendah maupun tinggi relatif terhadap FiO2 karena baik rendah maupun tinggi, PEEP ditoleransi hingga maksimum 24 cm H2O pada pasien yang membutuhkan 100% FiO2.
118
bagaimana cara memperoleh plateu pressure kurang dari 30 cm h2o?
Menjaga VT dan PEEP tetap rendah Meningkatkan kenaikan dan atau waktu inspirasi Penurunan flow rate Meningkatkan compliance paru
119
Bagaiaman cara menaikan compliance paru?
ditingkatkan dengan agen neuromuscular blocker atau mengatasi penyebab seperti pneumothorax, hemothorax, sindrom kompartemen thorax dan hipertensi intraabdominal
120
Apa yang dimaksud dengan atelektasis?
Keadaan alveoli paru sebagian / seluruhnya tidak terisi udara / kolaps, akibat hambatan aliran udara yang melewati bronkhus dan percabangannya.
121
Bagaimana patof atelektasis?
Akibat hambatan aliran udara masuk bronkhus dan cabangnya, maka bagian distal dari sumbatan , sebagian /seluruhnya tidak di aliri udara , shg alveoli distal sumbatan menjadi kollaps / kempes , selanjutnya : Sisa udara yang terperangkap pada alveoli akan di serap oleh pembuluh darah sekitar alveoli tsb, Alveoli yang kolaps akan memadat mudah terjadi Infeksi, Perfusi darah ke paru akan kekurangan O2 terjadi Hypoksemia, Transudasi cairan dan gas , terjadi Edema paru.
122
Apa yang termasuk penyebab intrinsik atelektasis?
sumbatan dalam lumen bronkus
123
Apa yang termasuk penyebab ekstrinsik?
Penekanan bronkhus dari luar lumen, Tekanan Ekstra Pulmonal, Paralisis gerakan pernapasan, dan Hambatan gerakan pernapasan
124
Apa yang termausk sumbatan dalam lumen bronkus?
Tumor Bronkhus ( Ca-Bronkhogenik ), TB Endobronkhial, benda asing atau sekret kental .
125
Apa saja yang termasuk penekanan bronkus dari luar lumen?
Tumor di luar lumen bronkhus atau kelenjar sekitar bronkhus yang membesar
126
Apa saja yang termasuk tekana esktra pulmonal?
Pneumothoraks, Efusi Pleura dan Tumor Mediastinum, Peninggian diafragma ( akibat proses dari dalam rongga perut ) , dan Herniasi organ abdomen ke dalam rongga thoraks
127
Apa saja yang termasuk paralisis gerakan napas?
Poliomielitis ( gangguan otot–otot bantu napas ), Gangguan neurologis pernapasan ( inervasi otot napas , Gerakan napas terganggu  menurunkan kelancaran sekresi bronkhus  sumbatan oleh lendir / sekret  atelektasis
128
Apa saja yang termasuk hambatan gerakan pernapasan?
Kelainan Pleura atau Trauma thoraks  menahan rasa sakit  menurunkan gerakan paru  hambatan pengeluaran sekret  atelektasis
129
Apa penyebab dari atelektasis absorbsi?
Terjadi akibat sumbatan jalan napas, sehingga secara bertahap udara dalam lumen bronkhus akan di absorbsi oleh pembuluh darah paru, akibatnya alveoli paru menjadi kempes / kolaps, sehingga volume paru pada sisi yang tersumbat akan berkurang
130
Apa penyebab terjadinya atelektasi kontraktil?
Terjadi akibat fibrosis pada dinding alveoli paru  alveoli mengkerut akibat fibrosis, sehingga alveoli ybs tidak dapat terisi udara / kolaps.
131
Apa penyebab terjadinya atelektasis adhasive?
Terjadi akibat hilangnya Surfaktan pada dinding alveoli  tegangan permukaan alveoli hilang  alveoli kolaps
132
Penyakit yang menyebabkan atelektasis adhasive?
ARDS dan emboli paru
133
Apa penyebab atelektasis relaksasi?
Terjadi akibat tekanan negatif pada cavum pleura  penekanan percabangan bronkhus  alveoli kolaps ( mis: Pneumothoraks atau Efusi pleura )
134
Apa penyebab terjadinya atelelktasis bulat?
penyakit pada pleura (asbestosis)
135
Apa saja penyebab atelektasis lobus medialis?
akibat penekanan bronkus Lobus medius oleh suatu tumor atau pembesaran kelenjar getah bening. Paru-paru yang tersumbat dan mengkerut dapat mengalami  Infeksi ( pneumonia , bronkhiektasis) , atau terbentuk jaringan parut/ fibrotik .
136
Apa penyebab atelektasis percepatan?
Biasanya terjadi pada pilot pesawat tempur. Penerbangan dengan kecepatan tinggi akan menutup saluran pernafasan kecil, menyebabkan alveoli menciut / mengempis
137
Apa penyebab terjadinya mikroatelektasis tersebar atau terlokalisir?
Akibat terganggu / hilangnya surfaktan pada jaringan paru. Pada bayi prematur ( Sindroma gawat pernafasan )
138
Apa penyebab terjadinya mikroatelektasis tersebar atau terlokalisir pada orang dewasa
terapi oksigen yang berlebihan infeksi berat dan luas ( sepsis ) faktor lainnya yang merusak lapisan alveoli.
139
Apa akibat terjadi ateletasis acruiquired atau didaat? .
menyebabkan kolaps dari ruangan udara, yang sebelumnya telah berkembang. Jadi terbagi atas atelektasis absorpsi, kompresi, kontraksi dan bercak
140
Apa saja gejala dari atelektasis?
Sesak napas s/d Sianosis ( O2 menurun ) Takikardi ( kerja jantung memberat ) Panas tinggi ( sumbatan akibat adanya lendir / keradangan dalam saluran napas ) Penurunan kesadaran s/d syok ( atelektasis luas / Hipoksemia berat )
141
Apa saja hasil pemfis yang didapat?
Inspeksi : Gerak napas tertinggal, ICS menyempit ( di sisi yang mengalami atelektasis ) Palpasi : Gerak napas tertinggal, Fremitus raba menurun, ICS menyempit ( di sisi atelektasis ) Perkusi : Redup atau normal , bila terjadi emphysema kompensata ( batas mediastinum bergeser ke sisi atelektasis ), letak diafragma di sisi atelektasis meninggi . Auskultasi : Suara napas & Suara percakapan menurun ( di sisi atelektasis )
142
Bagaimana cara mendiagnosisnya?
Berdasar Gejala Klinis dan Pemeriksaan Fisik Radiologi ( Foto Thoraks PA dan Lateral ) : Tanda – tanda “ Loss of Lung Volume “ Bronkhoskopi dan bronkhografi / CT Scan : mengetahui lokasi obstruksi / sumbatan bronkhus.
143
Apa saja yang termasuk ciri umum sign loss of lung volume?
Pergeseran mediastinum: Trakhea dan jantung bergeser ke sisi yang mengalami atelektasis . Elevasi diafragma: Diafragma terangkat ke atas pada sisi paru yang mengalami atelektasis . Drooping of shoulder: bahu pada lengan yang alami atelektasis posisinya lebih rendah dibanding sisi sehat. Penyempitan ICS : ICS pada sisi yang mengalami nampak atelektasis menyempit
144
148. Ciri lain dari sign of loss of lung volume?
- Berpindahnya posisi Fisura Paru: Diperlukan Foto Thorax ( sisi Lateral ) untuk mengetahui pergeseran posisi fisura oblique dan Transverse . - Bergesernya Hilus Paru  Posisi normal: posisi hilus paru kanan sedikit lebih rendah dibanding hilus paru kiri. Posisi ini berubah bila terjadi atelektasis pada satu lobus paru. - Hemithorax menjadi Asymmetry  Dalam keadaan atelektasis, maka sisi paru yang mengalami atelektasis, pada pemeriksaan fisik akan Asimetri ) - Hyperinflasi / Emphisema Compensatory:Bagian paru yang tidak mengalami atelektasis, akan nampak lebih hitam dan terjadi dilatasi pembuluh darah - Perubahan Volume paru: Dalam keadaan Normal: Volume paru kanan > kiri ( 55% dan 45%. ), pada keadaan atelektasis keadaan ini akan berubah.
145
Apa saja diagnosis banding atelektasis?
Abses Paru ( cavitas dengan air fluid level / multi kavitas ) Asbestosis ( penebalan pleura dan fibrosis paru, serta pembesaran kelenjar di hilus ) Pneumotoraks ( gambaran radiolucent yang mengikuti paru yang kolap ) Karcinoma paru ( pelebaran medistinum, pembesaran kelenjar di hilus, elevasi diafragma, dan destruksi tulang sekitar tumor)
146
Apa saja faktor resiko atelektasis?
Pembiusan ( anestesia ) dan pembedahan, Tirah baring jangka panjang tanpa perubahan posisi, Pernafasan dangkal, dan Penyakit paru-paru
147
Keparahan atelektasis bergantung pada?
Luasnya paru yang kolaps, Keadaan paru kontralateralnya, dan Komplikasi pasca atelektasis
148
152. Bagaimana pencegahan atelektasis?
- Setelah menjalani pembedahan, penderita harus di latih untuk bernafas dalam, batuk teratur dan kembali melakukan aktivitas seperti biasa ( secepatnya ) - Meskipun perokok memiliki resiko lebih besar, tetapi resiko ini bisa diturunkan dengan berhenti merokok dalam 6-8 minggu sebelum pembedahan. - Pada kelainan dada atau keadaan neurologis yang menyebabkan pernafasan dangkal dalam jangka lama, akan lebih baik bila menggunakan alat bantu mekanis untuk membantu pernafasannya. - Alat ini akan menghasilkan tekanan terus menerus ke paru- paru sehingga meskipun pada akhir dari suatu pernafasan, saluran pernafasan tidak dapat menciut
149
Apa tujuan penanganan atelektasis?
menghilangkan sumbatan Bronkhus dan percabangannya, sehingga jaringan Alveoli paru kembali mengembang.
150
154. Penanganannya bagaimana?
Berbaring pada sisi paru yang sehat sehingga Paru yang terkena kembali bisa mengembang.
151
Bagaimana cara menghilangakan sumbatannya?
Dengan alat Bronkoskopi, Latihan menarik nafas dalam. , Merontokkan dahak, dengan Fisioterapi napas / Postural drainase , dan Mengatasi sumbatan oleh masa ( mengatasi Tumor nya )
152
Apa yang harus dilakukan jika infeksi menetap atau berulang?
paru paru diangkat (segmentomi/labektomi/penumoktomo) dan bisa diberikanantibiotik
153
Apa saja virus influenza yang ada dimanusia?
adalah dari kelompok famili orthomyxoviridae. Ada beberapa tipe dari virus tersebut, yaitu virus influenza tipe A, B, dan C
154
Apa peyebab wabah meluas?
virus tipe A dan b, kalo virus c nyebar secara periodik, ringan dan tidak menyebabkan wabah
155
Ada berapa glikoprotein pada vrus tipe A?
ada 2 glikoprotein, yaitu Hemaglutinin (H) dan Neuraminidase (N).
156
Bagaimana penularan virus influenza?
ditularkan melalui saliva dan feses unggas. Penularan pada manusia terjadi karena kontak langsung dengan unggas yang terinfeksi, maupun secara tidak langsung, melalui kendaraan yang mengangkat unggas yang sakit, alat-alat peternakan (termasuk melalui pakan ternak), pakaian , sepatu para peternak yang langsung menangani kasus unggas yang sakit . Penularan dapat terjadi dari unggas ke unggas, ke hewan lain dan juga ke manusia. Unggas yang terinfeksi akan menular pada 2 minggu pertama penyakitnya
157
Masa inkubasi influenza virus berapa lama?
1 – 3 hari
158
162. Avian influenza bisa mati jika?
akan mati pada suhu 56º C selama 3 jam , 60º C selama 30 menit, 80º C selama 1 menit dan juga akan mati dengan deterjen atau desinfektan.
159
virus avian influenza ini bertahan pada?
Pada suhu dingin virus ini dapat bertahan sampai 3 bulan.
160
Apa saja gejala avian influenza?
demam >38 persisten, sakt kepala, nyeri otit, conjungtivitis, severe respiratory distress mual, muntah, diare
161
Apa kelainan radiologis yang ditemukan pada virus influenza?
yang biasanya didapatkan adalah non spesifik, berupa gambaran infiltrat difus, multifokal atau patchy . Pada sebagian kasus tampak juga konsolidasi segmental atau lobular dengan gambaran airbronchogram.
162
Apa saja pemeriksan lab yang diperlukan pada avian influenza? 
1.Isolasi / kultur dari bahan darah, organ dalam dan hapusan dari sekret hidung dan mulut 2.Serologi : deteksi Anti body ( ELISA/EIA, HAI test dan CFT ) deteksi antigen( HI, imuno fluorescence Assay, IFA/TA) 3.Polymerase Chain Reaction(PCR) Pemeriksaan darah lengkap, fungsi hati, fungsi ginjal dan analisa gas darah diperlukan untuk menilai keadaan penderita secara umum
163
167. Bagaimaan kriteris diagnosis avian influenza suspek menurut WHO?
1.suspek flu burung : bila seseorang yang menderita infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dengan gejala demam (t > 38 º C), batuk dan atau sakit tenggorokan dengan salah satu keadaan : a. Seminggu terakhir mengunjungi peternakan yang terjangkiti wabah flu burung atau b. Kontak dengan kasus konfirmasi flu burung dalam masa penularan atau c. Bekerja pada suatu laboratorium yang memproses spesimen manusia atau hewan yang dicurigai menderita flu burung
164
Bagaiaman kriteria diagnsis probable avian influenza?
kasus suspek disertai salah satu keadaan : Bukti laboratorium terbatas mengarah ke virus influenza A H5N1,misalnya tes yang menggunakan antigen H5N1 atau b. Dalam waktu singkat menjadi pneumonia / gagal napas / meninggal atau c. Tidak terbukti adanya penyebab penyakit lain
165
Bagaimaan kriteria konfrimasi avian influenza?
a. Kultur virus influenza A H5N1 positif (+) atau b. PCR virus H5N1 positif (+) atau c. Peningkatan titer antibodi H5 sebesar 4 kali atau lebih
166
Bagaimaan tatalaksana avian influenza?
1. Penderita dirawat di ruang isolasi untuk menghindari penularan melalui udara 2. Pemberian obat-obatan simptomatis 3. Makan yang bergizi, istirahat, kalau perlu pasang infus dan tingkatkan daya tahan tu buh penderita 4. Pemberian obat antivirus a. M2 Inhibitor (Amantadine dan Rimantadine ) Diberikan pada awal penyakit (48 jam pertama) dengan dosis 5 mg/kg BB/hari dalam 2 dosis selama 3 – 5 hari b. Neuraminidase inhibitor (Oseltamivir dan Zanimivir ) Diberikan 1 kali sehari selama 1 minggu dengan dosis 75 mg 5. Pemakaian pernapasan mekanik (ventilator) bila keadaan penderita semakin memburuk
167
Bagaimana pencegahan avian influenza?
1.Terhadap unggas - Pemusnahan unggas yang terinfeksi untuk mencegah rantai penularan virus - Isolasi terhadap peternakan yang terinfeksi - Ruangan kandang harus selalu dibersihkan - Vaksinasi unggas yang sehat - Memasak unggas dan telur hingga benar-benar masak 2. Terhadap manusia a. Kelompok berisiko tinggi ( pekerja peternakan, petugas yang memproses unggas, pekerja laboratorium, dokter hewan ) - Mencuci tangan dengan desinfektan dan mandi sehabis bekerja - Memakai alat proteksi diri seperti baju pelindung, sarung tangan, masker, kaca mata Google, dan sepatu boot. - Vaksinasi - Segera melapor ke petugas kesehatan bila mengidap gejala-gejalanya b. Masyarakat umum - Membiasakan dengan pola hidup sehat, makan seimbang dan bergizi, serta istirahat yang cukup
168