Bedah Kulit Flashcards

1
Q

Persiapan pasien

A

Untuk menghindari komplikasi dan mengurangi risiko tindakan
Pasien diberitahu ttg tindakan yang akan dikerjakan, jenis pilihan terapi yang ada, untung rugi tindakan, komplikasi yang dapat timbul
Hal yang perlu dicatat: riwayat perjalanan penyakit, riwayat perdarahan, riwayat alergi, penggunaan antikoagulan, pacu jantung, penyakit lain seperti dm, kelainan jantung, HT
Penilaian kondisi psikologis

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
2
Q

Persiapan dasar bedah kulit

A

Lampu tidak menimbulkan panas dan bayangan
Fasilitas tambahan: alat bedah listrik, bedah beku, alat dermabrasi, alat bedah laser, suction
Instrumen dasar: tangkai skalpel, klem, pinset, gunting, pemegang jarum, pengait kulit

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
3
Q

Pinset adson

A

Jepitan halus dan kuat

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
4
Q

Pinset chalazion

A

Tindakan pada kelopak mata dan bibir

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
5
Q

Gunting iris dan gradle

A

Potongan tajam dan halus

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
6
Q

Gunting metzebaum

A

Undermining, kuret dermal, sonde

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
7
Q

Persiapan kulit yang akan dioperasi

A

Antiseptik kulit: air dan sabun, klorheksidin, iodofor (povidon iodin), alkohol, benzalkonium klorida
APD untuk operator
Dibuat garis perkiraan insisi yang akan dilakukan *dengan gentian violet 2% steril atau pena steril sekali pakai
Kulit dibersihkan dari lemak dengan alkohol, dibuat garis dengan pena permanen, oles antiseptik
Lapangan operasi ditutup dengan kain atau kertas operasi

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
8
Q

Anestesi

A

Anestesi lokal ideal: awitan cepat dan masa anestesi lama

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
9
Q

2 kelompok zat anestesi

A

Ikatan ester dan amida

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
10
Q

Ester (PTBK)

A

Cepat diinaktivasi sehingga efek anestesi singkat
Prokain
Tetrakain
Benzokain
Kokain

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
11
Q

Amida

A

Sulit dihidrolisis dalam jaringan sehingga efek anestesi bertahan lama
Lidokain
Mevipakain
Dibukain
Bupivakain
Etidokain

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
12
Q

Teknik pemberian anestesi

A

Infiltrasi zat anestesi
Blok saraf
Pemberian anestesi topikal

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
13
Q

Infiltrasi

A

Dengan lidokain 0.5-2% dengan atau tanpa epinefrin
Epinefrin dapat mengurangi perdarahan dan memperpanjang efek anestesi karena vasokonstriksi yang memperlambat absorpsi
Penggunaan jarum kecip ukuran 30G mengurangi rasa nyeri karena tusukan jarum dan masuknya obat
Efek anestesi biasanya setelah 1-2 menit

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
14
Q

Teknik tumesen untuk infiltrasi

A

Lidokain encer 0.05-0.1% dalam sejumlah besar larutan garam faal, adrenalin, larutan natrium bikarbonas 8.4%
Infiltrasi dilakukan dengan jarum suntik biasa atau kanula khusus untuk area yang kecil atau dengan pompa infus untuk area yang luas
Efek anestesi 15-20 menit setelah penyuntikan
Indikasi untuk bedag sedot lemak, eksisi tumor, menunjang pembuatan flap, dermabrasi, ablasi endovena, varises, tindakan intervensi kulit lainnya

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
15
Q

Blok saraf

A

Menghambat nyeri melalui saraf sensorik -> efek anestesi bertahan lama dan kelainan kulit tidak terganggu
Jarum ukuran 25-27 G untuk menghindari tusukan intravaskular yang dapat menyebabkan reaksi toksik sistemik
Efek anestesi 5-10 menit
Perlu memahami anatomi saraf sensorik dan area kulit saraf tersebut

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
16
Q

Anestesi topikal

A

Untuk tindakan ringan pada mukosa dan kulit
Krim, salep, gel, cairan, aerosol
Zat dingin seperti etilklorida dan kloroform

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
17
Q

Toksisitas

A

Dapat terjadi bila bahan anestesi terlalu banyak, area vaskularisasi banyak, bahan anestesi masuk ke intravaskular, kelainan hati yang mengganggu proses detoksifikasi dan ekskresi
Gejala toksisitas berat muncul di sistem kardiovaskular dan saraf pusat

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
18
Q

Jenis penutup kulit

A

Absorbable
Nonabsorbable
Cyanoacrylate

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
19
Q

Jenis jarum

A

Taper dengan ujung bulat untuk otot dan jaringan subkutis
Cutting dengan ujung tajam dan bagian tajam di dalam lengkungan
Reverse cutting bagian tajam di luar jarum

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
20
Q

Benang absorbable

A

Gut
Chromic gut
Polyclycolic acid(dexon)
Polyglactin (vicril, polysorb)
Polydioxanone (PDSII)
Poliglecaprone 25 (monocryl)

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
21
Q

Benang nonabsorbable

A

Dalam 60 hari tidak diserap
Silk
Nilon
Polypropylene
Polyester

22
Q

Ciri benang lainnya

A

Jenis filamen
Kekuatan
Ukuran
Elastisitas
Plastisitas
Reaktivitas jaringan

23
Q

Untuk menutup luka

A

Biasanya digunakan benang berukuran kecil yang dapat mendekatkan tepi luka dengan trauma jaringan sekecil mungkin

24
Q

Jaringan subkutis bertegangan tinggi

A

Benang yang lebih lama diserap

25
Q

Daerah secaea kosmetis penting

A

Benang dengan reaktivitas jaringan sekecil mungkin

26
Q

Daerah bekas luka

A

Kekuatan 75-80% dalam 3 bulan dan jaringan parut tidak akan memiliki kekuatan yang sama dengan kulit semula

27
Q

Pengangkatan benang

A

Setelah terjadi epitelialisasi yang baik tanpa meninggalkan bekas jahitan

28
Q

Kelopak mata

A

2-4 hari

29
Q

Wajah

A

4-7 hari

30
Q

Leher

A

5-7 hari

31
Q

Skalp

A

7-10 hari

32
Q

Badan

A

7-12 hari

33
Q

Ekstremitas

A

10-14 hari

34
Q

Biopsi kulit

A

Area sekitarnya kurang lebih 5 cm dibersihkan dengan alkohol 70%
Anestedi dengan lidokain dengan atau tanpa epinefrin
Irisan biopsi dengan alat plong atau jika diperlukan jaringan yang lebih bedar dapat dengan bedah skalpel atau gunting dan kuret untuk kelainan superfisial

35
Q

Eksisi

A

Area wajah perhatikan nervus fasialis dan cabangnya, arteri dan vena temporalis, arteri dan vena fasialis, kelenjar parotis
Area leher: tulang hyoid, tulang rawan tiroid, trakea, otot SCM, arteri dan vena jugularis eksterna, nevus spinalis aksesoris

36
Q

Sayatan operasi

A

Sejajar garis regangan kulit, irisan searah lipat anatomis seperti lipat nasolabial -> jaringan parut kurang terlihat
Arah garis tegak lurus otot di bawah

37
Q

Eksisi dasar

A

Fusiformis yang arahnya sejajar dengan garis dan lipatan kulit
Panjang : lebar minimal = 3:1 dengan sudut 30 derajat

38
Q

Irisan

A

Tegak lurus atau meluas ke dalam sampai subkutis
Bila perlu undermining tepat di bawah dermis untuk wajah, sampai subgaleal di area skalp

39
Q

Teknik jahitan kulit

A

Jahitan dalam kulit (burried suture)
Jahitan kulit (cutaneous suture)

40
Q

Jahitan dalam

A

Interrupted burried structure
Running burried structure
Half burried structure

41
Q

Jahitan kulit

A

Simple interrupted untuk area bertegangan tinggi
Continuous running untuk luka tegangan tinggi di daerah yang memiliki vaskularisasi baik setelah dilakukan jahitan dalam dan jahitan jelujur terkunci

42
Q

Jahitan matras vertikal

A

Eversi jaringan dan mengurangi ketegangan kulit

43
Q

Jahitan matras horizontal

A

Mengurangi tegangan kulit dan hemostasis

44
Q

Jahitan jelujur subkutikuler

A

Memperbaiki hasil kosmetis
Mendekatkan tepi luka

45
Q

Jahitan khusus

A

Jahitan sudut 3 titik (tip stitch)
Jahitan sudut 4 titik (corner stitch)

46
Q

Perawatan luka pasca operasi

A

Bahan hemostatik topikal seperti subsulfat ferat (cairan monsel), alumunium klorida, perak nitrat menghambat penyembuhan luka
Bahan yang aman: trombin
Paling aman: penekanan sementara s/d hemostasis alami

47
Q

Penutup luka

A

Kasa biasa
Kasa dalam antibiotik
Penutup biosintetik
Antibiotik topikal

48
Q

Penutup luka ideal

A

Mempercepat penyembuhan luka
Menyerap eksudat
Tidak lekat pada permukaan luka
Mengurangi nyeri
Mudah diganti tanpa menyebabkan trauma atau maserasi

49
Q

Penutup luka oklusif dan semioklusif

A

Memberi lingkungan lembab pada luka
Meningkatkan epitelialisasi 30-50%
Pembentukan kolagen 20-60%
Dibanding luka yang tidak ditutup

50
Q

Penggunaan penutup luka

A

Menyebabkan lingkungan menjadi lebih faali sehingga terjadi debridemen autolitik